kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jerry Sambuaga optimistis AHKFTA bisa kerek ekspor nasional


Kamis, 09 Juli 2020 / 12:12 WIB
Jerry Sambuaga optimistis AHKFTA bisa kerek ekspor nasional
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga optimistis implementasi perjanjian perdagangan bebas ASEAN Hong Kong (AHKFTA) bisa genjot ekspor nasional.

Total terdapat 4.956 pos tarif yang dibebaskan dalam perjanjian tersebut. Hal itu akan menjadi peluang mengingat Hong Kong memiliki potensi sebagai hub untuk ekspor ke daerah lain.

Baca Juga: Dukung implementasi AHKFTA dan IA-CEPA, Kemendag terbitkan dua aturan

"Penghapusan ini artinya daya saing harga produk Indonesia akan terdongkrak dibandingkan produk serupa dari negara lain," ujar Jerry dalam siaran pers, Kamis (9/7).

Jerry meminta pelaku usaha dapat langsung memanfaatkan potensi tersebut. Tidak hanya usaha besar, manfaat juga diyakini akan dirasakan oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Dalam AHKFTA, bukan hanya perdagangan barang yang diatur. Perjanjian itu juga mengatur mengenai perdagangan jasa, pengamanan perdagangan, standarisasi, kerja sama ekonomi, kerja sama teknis, hak kekayaan intelektual, dan ketentuan lainnya.

"AHKFTA akan menjadi peluang besar bagi pelaku usaha di banyak sektor, termasuk UKM," terang Jerry.

Baca Juga: Inggris beri sanksi ekonomi terhadap puluhan individu dari Rusia, Arab Saudi & Korut

Pada sektor jasa, Hong Kong memberikan komitmen pembebasan masuknya jasa bisnis, jasa komunikasi, jasa konstruksi, jasa keuangan, jasa pariwisata dan jasa transportasi. Hal itu dengan rata-rata kepemilikan modal asing mencapai 100%.

Sebagai imbal balik, Indonesia memberikan komitmen liberalisasi pada sektor jasa konstruksi, jasa keuangan nonbank dan jasa pariwisata. Lebih kecil dari Hong Kong, Indonesia membuka sektor tersebut dengan partisipasi kepemilikan modal asing sebesar 49% hingga 51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×