kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Jerman menolak membantu negara yang terkena krisis Eropa


Kamis, 01 Desember 2011 / 15:28 WIB
Jerman menolak membantu negara yang terkena krisis Eropa
ILUSTRASI. Termurah Rp 100 jutaan, harga mobil bekas Suzuki Ignis kini ramah kantong


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah Jerman menegaskan sikapnya terhadap negara-negara Eropa yang terbelit utang. Presiden Jerman Christian Wulff menyatakan, negara-negara Eropa yang terhantam krisis tersebut tidak boleh menuntut bantuan kepada pemerintahannya.

Jerman menilai, negara-negara yang terkena krisis tersebut tidak menjalankan kebijakan ekonomi yang benar karena terus menumpuk utang. Karena itu, Wullf menyerukan negara lain supaya tak lagi menumpuk utang dan tetap berhemat. "Tidak hanya di Eropa yang harus berubah cara berekonomi, tidak boleh menumpuk hutang berlebih-lebihan," kata Wulff usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (1/12).

Wulff sendiri mengaku gembira dengan kebijakan penghematan anggaran yang dijalankan Indonesia. "Indonesia menjadi contoh baik karena ekonomi Indonesia terkonsolidasi dan negara ini berusaha hemat," katanya.

Sementara itu, SBY berharap situasi yang tidak menguntungkan di kawasan Eropa dapat segera pulih. "Saya berharap ada solusi di situ agar perekonomian global dalam proses recovery itu bisa berlanjut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×