kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang libur natal dan tahun baru, pengelola fasilitas publik diminta bentuk satgas


Jumat, 12 November 2021 / 05:00 WIB
Jelang libur natal dan tahun baru, pengelola fasilitas publik diminta bentuk satgas


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, masyarakat akan memanfaatkan momentum liburan panjang untuk pergi ke tempat wisata atau fasilitas publik. Satgas Penanganan Covid-19 mencoba mengingatkan kepada para penyelenggara lokasi wisata dan fasilitas publik untuk selalu waspada dan selalu menegakkan protokol kesehatan. 

Maklum, umumnya, saat periode tersebut, jumlah pengunjung meningkat cukup signifikan. Adanya hal ini sangat perlu diantisipasi ketika periode Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya mengharapkan seluruh penyelenggara fasilitas publik membentuk Satgas Protokol Kesehatan. Satgas yang dibentuk ini akan bertugas mengawasi aktivitas pengunjung selama masa liburan dan menegakkan protokol kesehatan pengunjung. Wiku juga berharap, ada aplikasi PeduliLindungi sebagai platform skrining pengunjung akan menjadi prasyarat masuk.

Baca Juga: Pemerintah siapkan aturan penerapan tes PCR saat libur akhir tahun

"Apabila ada pengunjung yang menolak menggunakan aplikasi tersebut, petugas wajib menolak pengunjung masuk ke dalam areanya. Pengunjung juga diharapkan untuk proaktif mengawasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di area yang dikunjunginya," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (11/11)

Masyarakat dituntut aktif mematuhi peraturan yang ditetapkan. Sebagai contoh, setiap langkah kecil sesederhana memakai masker saja akan sangat signifikan hasilnya.

"Saya mengajak masing-masing individu untuk menginspirasi orang-orang sekitarnya dalam menegakkan protokol kesehatan. Sehingga mempercepat terciptanya kepatuhan kolektif yang kita cita-citakan selama ini," saran Wiku.

Masyarakat juga diajak menghindari sikap antipati terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagai bentuk perlindungan bagi masyarakat.

"Meskipun liburan panjang akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia, Satgas tetap optimis bangsa ini dapat melaluinya apabila kita semua bersikap bijaksana dan disiplin dalam menjalankan peran kita masing-masing," pungkas Wiku.

Baca Juga: Kemenkes sebut evaluasi tarif PCR dilakukan sesuai harga kewajaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×