kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jelang Lebaran, Bulog serap 30.000 ton per hari


Selasa, 26 Mei 2015 / 14:29 WIB
Jelang Lebaran, Bulog serap 30.000 ton per hari
ILUSTRASI. Ini prakiraan cuaca di Bekasi, Depok, dan Bogor untuk Rabu (13/12).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menjelang lebaran dan puasa, stok pasokan beras di dalam negeri dijamin aman. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga menjelang akhir Mei 2015 memiliki stok beras sebanyak 1,3 juta ton lebih.

Stok tersebut masih akan terus bertambah dengan peningkatakan rata-rata 250.000 ton hingga 30.000 ton per hari. Dengan pasokan yang ada sekarang ini saja, Bulog dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok sampai 5,5 bulan ke depan atawa sampai bulan Oktober 2015.

Corporate Secretary Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari mengatakan hingga saat ini, tingkat penyerapan rata-rata beras Bulog per hari masuk normal. Dengan begitu, Bulog optimis, pasokan pangan dalam negeri menjelang puasa dan lebaran terjaga.

Ia mengatakan, saat ini, Bulog meningkatkan penyerapan gabah kering dibandingkan tahun lalu. "Pada tahun 2015 ini, perbandingan penyerapan gabah naik menjadi 25% gabah, dan 75% beras," ujar Djoni di Gedung Bulog, Selasa (26/5).

Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Bulog hanya menyerap 9% gabah dan 91% beras. Menurut Djoni Bulog meningkatkan penyerapan gabah untuk menjaga mutu beras Bulog agar tetap segar ketika disalukrkan kepada masyarakat. Dengan begitu, peningkatkan penyerapan gabah ini juga membuat masyarakat mendapatkan beras yang berkualitas dan layak dikonsumsi.

Djoni mengakui saat ini harga beras di tingkat petani jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 7.300. Rata-rata untuk beras standar medium mencapai Rp 7.800 per kilogram (kg).

Kendati demikian, Djoni bilang, Bulog juga masih mendapatkan harga beras setara HPP sehingga tidak kesulitan meningkatkan penyerapan. Selain itu, Bulog juga dapat menyerap beras dalam jumlah yang cukup besar dengan pembayaran yang cepat.

Selama ini, Bulog berusaha meningkatkan penyerapan beras melalui beberapa saluran seperti menjalin mitra kerja dengan penggilingan skala kecil. Saat ini ada 1.600 lebih penggilingan kecil yang telah bermitra.

Bulog juga membina kerjasama lewat unit penggilingan gabah dan beras. Kemudian Satgas Bulog juga bekerjasama dengan pengiglingan kecil non mitra kerja atau ke petani langsung dan terakhir Bulog terus membina kerjasama dengan Gabungan kelompoktani (Gapoktan).


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×