Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PANGAN MURAH BULOG - Perum BULOG kembali dipercaya oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan pokok dan daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Iduladha yang bernama "Gerakan Pangan Murah" (GPM).
Melansir Infopublik.id, Bapanas meluncurkan pasar murah serentak pada 26 Juni 2023 di lebih dari 300 titik lokasi yang tersebar di 37 Provinsi dan 296 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, saat peluncuran GPM Serentak, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (26/6/2023).
Menurutnya, melalui kegiatan GPM serentak ini masyarakat khususnya yang berada di sekitar provinsi dan kabupaten/kota pelaksana, bisa mendapatkan kebutuhan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk memenuhi konsumsi sehari-hari atau untuk mempersiapkan pelaksanaan hari raya Iduladha.
“Jadi kita sengaja luncurkan GPM serentak melalui BULOG ini pada H-3 sebelum Iduladha yang diperkirakan jatuh pada 29 Juni 2023, itu waktu yang ideal untuk masyarakat membeli kebutuhan pangannya khususnya untuk hari raya," jelasnya.
Baca Juga: Pemicu Harga Daging Ayam dan Telur di Pasar Tetap Tinggi
Dia menambahkan, beberapa daerah bahkan melaksanakan GPM lebih dari 1 hari, yakni ada yang dari tanggal 26 sampai 28 Juni 2023.
Menurut Arief, seluruh produk pangan yang dijual di sini harganya di bawah harga pasar atau tidak melebihi Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
"Hal itu sesuai dengan tujuan awal pelaksanaan GPM, yaitu menyediakan pangan yang terjangkau bagi masyarakat,” jelas Arief.
Arief menambahkan, amannya kondisi pangan jelang Idul Adha juga tidak bisa dilepaskan dari terus digenjotnya pelaksanaan program-program stabilisasi lainnya.
Beberapa di antaranya yakni Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), kegiatan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di BULOG untuk beras SPHP dan batuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Rawan Stunting (KRS), pengadaan pangan yang berpotensi defisit secara terukur, serta pemantauan berkala kondisi stok dan harga melalui dashboard secara real time sehingga mempercepat intervensi gejolak pangan di daerah.
Baca Juga: Soal Rencana Tambahan Impor Beras dari India, Buwas: Belum Diputuskan di Rakortas
Perum BULOG menyambut baik penugasan itu dan berkomitmen secara maksimal akan mensukseskan program itu.
“Ada Pemimpin Wilayah dan Pemimpin Cabang di seluruh Indonesia yang akan selalu memonitor program GPM ini dapat berjalan lancar dengan seluruh sarana dan kekuatan yang kita miliki. Kita juga akan manfaatkan tol laut dalam proses pengiriman hingga tidak ada satu pun wilayah yang mengalami keterlambatan ataupun kekurangan dari kebutuhan pangan pokok tadi," paparnya.
Buwas mengatakan, kami di sini tentunya juga tidak berkerja sendiri karena seluruh Kementerian dan lembaga terkait masalah pangan termasuk Kementrian Pertanian dan Kementerian Perdagangan juga ikut support. Kita akan secepat mungkin dan terus memantau pemenuhan kebutuhan di wilayah dimana harapan kita tidak ada satupun wilayah yang akan kekurangan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News