kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jelang akhir tahun penerimaan bea cukai sebesar 82,87%


Selasa, 27 November 2018 / 13:29 WIB
Jelang akhir tahun penerimaan bea cukai sebesar 82,87%
ILUSTRASI. Heru Pambudi, Dirjen Bea dan Cukai


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 26 November 2018 mencapai 82,87% dari target APBN. Artinya, jelang akhir November ini, penerimaan bea dan cukai sudah mencapai Rp 160,8 triliun dari target APBN yang sebesar Rp 194,1 triliun. Bila dirinci, penerimaan bea dan cukai ini terdiri dari penerimaan bea masuk yang sebesar Rp 34,88 triliun atau sekitar 97,7% dari target Rp 35,7 triliun.

Lalu, penerimaan cukai sudah mencapai Rp 119,9 triliun atau sebesar 77,16% dari target sebesar Rp 155,4 triliun. Penerimaan cukai ini terdiri dari penerimaan hasil tembakau yang sebesar Rp 114,46 triliun, penerimaan cukai minuman beralkohol sebesar Rp 5,27 triliun dari target Rp 6,5 triliun.

Sementara, penerimaan bea keluar sudah melebihi target yang ditetapkan. "Bea keluar kita sudah over target, lebih dua kali lipat atau 202%. Target kita Rp 3 triliun, kita dapat Rp 6,07 triliun," jelas Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, Selasa (27/11).

Melihat kinerja yang telah dicapai hingga saat ini, Heru pun optimistis target yang ditetapkan dalam APBN dapat tercapai. Dia mengatakan, pihaknya pun akan fokus untuk melakukan langkah-langkah yang sederhana namun efektif sebagai strategi mencapai target.

Upaya yang dilakukan Bea dan Cukai adalah memfasilitasi industri, sehingga pendapatan industri meningkat, sehingga bisa membayar pajak. Selanjutnya, Bea Cukai akan terus melakukan pemberantasan impor ilegal, serta memberantas penjualan rokok dan minuman keras ilegal. "Dengan begitu, pasar yang ilegal tadi bisa diisi oleh yang legal, akan lebih baik bila yang ilegal itu berubah menjadi legal," tutur Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×