kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,19   -1,32   -0.14%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jawa Barat paling diminati investor dalam lima tahun terakhir


Jumat, 15 Mei 2020 / 20:16 WIB
Jawa Barat paling diminati investor dalam lima tahun terakhir
ILUSTRASI. Kawasan industri Karawang.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi kuartal I-2020 tercatat Rp 210,7 triliun atau tumbuh 8%. Dari total capaian realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), investasi di pulau Jawa sebesar 51,4% dan luar Jawa sebesar 48,6%. 

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani menyampaikan bahwa selama 5 tahun terakhir yakni sejak 2016. Total investasi PMA di pulau Jawa pada tahun 2016 sampai kuartal I-2020 mencapai US$ 66,86 miliar, sedangkan investasi PMDN mencapai Rp 739,70 triliun atau setara dengan US$ 53,09 miliar. 

Baca Juga: BKPM dorong investasi ke sektor yang menciptakan lapangan kerja

Selama periode 5 tahun tersebut, rasio realisasi investasi PMA dan PMDN di pulau Jawa mencapai 55% dan luar Jawa sebesar 45% dari total investasi sebesar Rp 3.047,2 triliun.

“Ini angka yang tidak sedikit. Memang pulau Jawa masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor, khususnya provinsi Jawa Barat. Walaupun demikian, BKPM tetap mendorong pemerataan investasi di seluruh Indonesia. Tidak hanya Jawa saja,” ungkap Farah, Jumat (15/5).

Berdasarkan data yang ada di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, provinsi yang menempati peringkat pertama realisasi investasi secara nasional pada kuartal I-2020 adalah Jawa Timur, dengan nilai investasi sebesar US$ 2,18 miliar. 

Namun jika melihat data 5 tahun terakhir , PMA dan PMDN masih berpusat di provinsi Jawa Barat dengan total investasi mencapai US$35,68 miliar, kemudian disusul DKI Jakarta senilai US$ 30,60 miliar, Jawa Timur (US$ 20,16 miliar), Jawa Tengah (US$ 16,38 miliar), Banten (US$ 15,95 miliar), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (US$ 1,18 miliar).

Baca Juga: Meski pandemi, Kemenperin optimistis tingkatkan produksi manufaktur Indonesia

“Jika kita bandingkan data kuartal I tahun 2020 dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu, total investasi di pulau Jawa memang turun 0,9%, walaupun memang pulau Jawa masih lebih mendominasi dibandingkan luar Jawa, akan tetapi gap-nya semakin kecil,” ujar Farah.

Adapun realisasi investasi PMA di pulau Jawa pada tahun 2019 sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2018, investasi PMA di pulau Jawa mencapai US $17,04 miliar, sedangkan tahun 2019 menjadi US$ 15,47 miliar. 

“Dapat kita amati disini, jika investor asing juga mulai melirik lokasi di luar Jawa. Pembangunan infrastruktur di luar Jawa tentunya menjadi poin positif bagi investor,” jelas Farah.

Baca Juga: Dorong transformasi bisnis, begini strategi Pupuk Kaltim

Sementara, sektor yang mendominasi investasi PMA di pulau Jawa selama tahun 2016 sampai kuartal I-2020 yaitu Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (US$ 12,07 miliar); Listrik, Gas, dan Air (US$ 10,25 miliar); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (US$ 9,34 miliar); Industri Kimia dan Farmasi (US$ 5,28 miliar); dan Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain (US$ 5,27 miliar). 

Sedangkan untuk investasi PMDN didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (US$ 14,17 miliar); Konstruksi (US$ 8,22 miliar); Industri Makanan (US$ 5,51 miliar); Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (US$ 4,28 miliar); dan Listrik, Gas, dan Air (US$ 4,07 miliar). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×