Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjanjikan kesejahteraan sosial jika kembali menjadi Presiden periode 2020-2024. Hal itu ia sampaikan saat berpidato kebangsaan visi misi di Sentul, Jawa Barat.
Visi misi yang bertema Optimis Indonesia Maju ini setidaknua, Jokowi menjanjikan beberapa kartu baru di bidang kesejahteraan sosial. Berdasarkan catatan KONTAN, ada tiga baru yang akan diluncurkan jika dinobatkan sebagai Presiden.
Pertama, memperkuat Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang akan tersedia untuk biaya kuliah. Sebab, saat ini KIP baru bisa digunakan untuk biaya di SMA/SMK.
"Artinya, kartu indonesia pintar kuliah akan bisa membantu biaya pendidikan," tegas Jokowi, Minggu (24/2). Pun tujuannya, agar kedepan anak-anak Indonesia kedepan bisa memiliki daya saing yang tinggi karena bisa mengecap dunia pendidikan hingga kuliah.
"Jadi kedepan KIP ini membantu biaya pendidikan dari anak usia dini sampe kuliah hanya dengan satu kartu," tambah Jokowi.
Kedua, Kartu Sembako Murah. Jokowi mengatakan ini merupakan penguatan untuk program sosial yang dilakukan pemerintah yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra).
Menurutnya, kedua program ini merupakan hal yang sangat berpengaruh untuk menekan angka kemiskinan. Buktinya, denan keduanya angka kemiskinan saat ini bisa ditekan single digit, 9,8%
Sehingga ke depan, dengan Kartu Sembako Murah ini bisa lebih menekan angka kemiskinan. Targetnya, dibawah 9%. "Saya ingin melakukan hal yang lebih dari PKH dan rastra, saya akan perkuat keduanya dengan program Kartu Sembako Murah," katanya.
Ketiga, akan meluncurkan Kartu Pekerja. Jokowi menjelaskan, kartu ini diberikan agar pelayanan epada para pekerja lebih maksimal. Tidak hanya bagi para pekerja, nantinya kartu ini diperuntukan bagi para calon pekerja dan eks pekerja.
Dengan kartu ini, lanjutnya, para pekerja akan diberikan latihan vokasi. "Vokasi diberikan untuk skilling, reskilling dan upskiling, jadi sangat bermanfaat bagi masyarakat yang belum bekerja dan pekerja yang akan berganti pekerjaan," jelas Jokowi.
Hal tersebut pun, berkolerasi dengan target pemerintah di 2020 yang akan menargetkan bisa melatih 2juts orang pekerja. Tujuannya, lagi-lagi agar bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas premium yang mampu berdaya saing. "Saya optimis dengan kartu ini bisa menunjang SDM premium di seluruh indoensia," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News