Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkomitmen akan terus memantau ketersediaan minyak goreng dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Mendag mengimbau masyarakat tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar atau panic buying minyak goreng dalam menghadapi isu kelangkaan minyak goreng.
"Saya imbau masyarakat tidak perlu panic buying. Beli secukupnya. Kalau kebutuhan biasanya order dua pouch empat liter untuk satu rumah, ya tidak usah beli sampai dua bahkan tiga karton," ujar Lutfi dalam keterangannya kemarin.
Lutfi menegaskan akan menindak tegas pelaku penimbunan minyak goreng yang mengakibatkan harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan daerah. Lutfi menilai masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok minyak goreng. Pemerintah, ucap Lutfi, akan terus menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng untuk masyarakat.
Baca Juga: Pabrik Oleokimia Ini Setop Produksi Pasca Kemendag Tetapkan Kebijakan DMO Sawit
"Pemerintah saat ini terus mendorong pemerataan distribusi minyak goreng di seluruh Indonesia mengingat pasokan minyak goreng sebenarnya sudah cukup melimpah," ucap Lutfi.
Menurut Lutfi, tindakan panic buying merupakan sikap egois yang tidak memikirkan masyarakat lain yang juga membutuhkan minyak goreng.
Lutfi menilai panic buying akan memberikan dampak negatif dalam upaya pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng di pasaran. Lutfi menyebut panic buying akan membuat produksi dan distribusi minyak goreng terus terasa kurang di pasaran.
"Bagaimana pun juga, kapasitas produksi minyak goreng kan terbatas dan tidak sebanding dengan pembelian masyarakat, apalagi kalau panic buying yang akan mengambil banyak stok di pasar," ungkap Lutfi.
Lutfi menyampaikan sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng di pasaran, seperti kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah dan adanya penyelundupan dari sejumlah oknum.
Baca Juga: BI Perkirakan Terjadi Inflasi 0,48% mom pada Maret 2022
Lutfi mengaku kelangkaan minyak goreng sangat ironis mengingat ketersediaan minyak goreng, namun tak terlihat di pasaran karena adanya penimbunan yang dilakukan oknum.