kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jajak pendapat Reuters: BI bisa pangkas suku bunga 25 bps di Oktober ini


Senin, 21 Oktober 2019 / 16:56 WIB
Jajak pendapat Reuters: BI bisa pangkas suku bunga 25 bps di Oktober ini
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri), Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo (kedua kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gub


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis  24 Oktober 2019 nanti. Jajak pendapat ke 30 ekonom pun dilakukan Reuters, Senin 21 Oktober ini.   

Jajak pendapat dilakukan 30 ekonom. Hasilnya, dari 30 pendapat ekonomi,   18 pendapat  ekonom di antaranya,  memperkirakan BI akan kembali memangkas suku bunga acuan  atau seven day reverse repo rate (7 DRRR) 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Jika prediksi ini benar, maka pemangkasan bunga ini akan menjadi pemangkasan ke empat bulan berturut-turut.

Baca Juga: Penurunan Suku Bunga BI Tak Banyak Berdampak ke Saham Keuangan

Merujuk jajak pendapat para ekonomi yang yakin BI akan memangkas suku bunga acuan dipacu keputusan bank sentral untuk mendukung perekonomian. Dengan pertimbangan itu, BI akan memangkas bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 5,00% pada hari Kamis nanti, setelah tiga kali penurunan suku bunga berturut-turut sebesar 75 bps. Sementara sisaya atau 12 ekonom melihat BI mempertahankan suku bunga di 5,25%.

"Data terakhir terus menunjukkan aktivitas ekonomi yang lamban, mendukung kasus penurunan suku bunga lagi," kata ekonom ANZ Krystal Tan. Tanda-tanda pelemahan pertumbuhan konsumsi yang tercermin dari penurunan penjualan mobil dan sepeda motor mengonfirmasi pelambatan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2019 melambat untuk pertama kalinya dalam empat tahun yang dilanda oleh investasi yang lesu serta melemahnya pertumbuhan global dari perang perdagangan AS-Tiongkok yang berlarut-larut.

Baca Juga: Ada peluang BI pangkas suku bunga pada RDG pekan ini, pasar obligasi masih menarik

Outlook pertumbuhan PDB terbaru BI tahun ini adalah 5,1%, dibandingkan prediksi awal di 5,2% tahun lalu, sementara pertumbuhan 2020 di titik tengah 5,1% -5,5%.

Apalagi, sebelumnya, pejabat BI mengatakan fokus utama BI adalah menjaga momentum di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu. Makanya, bulan lalu, BI menurunkan suku bunga dengan relaksasi aturan kredit dan perubahan pada operasi moneter yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan.

Rupiah yang relatif stabil dan inflasi yang rendah juga memungkinkan BI untuk memutar kembali beberapa kenaikan suku bunga 175-bp  di tahun 2018, yang merupakan respons terhadap arus keluar modal terkait dengan pengetatan moneter A.S. dan perang perdagangan Washington dengan Beijing.

Median dari 17 ekonom yang disurvei Reuters juga memberikan perkiraan jangka panjang mengharapkan tingkat suku bunga bisa  turun menjadi 4,75% pada akhir paruh pertama tahun 2020 nanti.

HSBC, yang melihat pemangkasan minggu ini dan 25 bps berikutnya pada kuartal pertama 2020, mengatakan, dalam sebuah catatan penelitian, BI kemungkinan akan lebih berhati-hati untuk penurunan suku bunga di masa depan untuk menjaga penyebaran suku bunga Indonesia ke tingkat AS sejalan dengan ekonomi.

"Data terbaru menunjukkan bahwa kebutuhan untuk pelonggaran darurat mereda," kata HSBC.  HSBC  menambahkan bahwa fokus investor akan bergeser ke upaya untuk mengangkat pertumbuhan oleh Presiden Joko Widodo, yang masa jabatan keduanya dimulai Minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×