Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Sepanjang tahun 2022 - 2023 NFA telah memfasilitasi pembangunan 30 sarpras rantai dingin (cold chain) di 12 provinsi sentra produksi untuk menjaga stok bawang merah, cabai, dan daging ayam ras yang mencakup cold storage, reefer container, heat pump dryer, serta air blast freezer.
Sesuai grand design sistem logistik nasional, berbagai fasilitas tersebut akan dihubungkan dengan Tol Laut yang terintegrasi dengan wilayah-wilayah konsumen dan wilayah 3TP (Terpencil, Terdepan, Tertinggal, dan Perbatasan).
Deputi Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edi Priyono mengatakan, di sektor hilir pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Acuan Pembelian (HAP) untuk menjaga harga di tingkat produsen.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional: 19 Unit Gudang Bulog Siap Jamin Stok Pangan Di IKN
Sedangkan di sektor hulu pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Penjualan (HAP) untuk menjaga harga di tingkat pedagang dan konsumen. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar pemerintah menjaga stok dan harga yang wajar di seluruh tingkatan baik produsen, pelaku usaha, hingga konsumen.
"Pada intinya adalah pemerintah ini punya kewajiban untuk berdiri di tengah, banyak yang bilang pemerintah harus berpihak pada petani, iya betul. Tetapi tidak hanya itu karena yang dipikirkan oleh pemerintah tidak hanya petani tapi dalam kasus tadi juga konsumen, juga peternak, yang notabene peternak itu kan petani juga,” tegas Edy.
Posisi cadangan peran pemerintah per 28 November 2023 ialah, beras 1,6 juta ton, jagung 21.574 ton, kedelai 0,58 ton, bawang merah 10,33 ton, bawang putih 15,40 ton, cabai 8,2 ton, daging sapi 2.179 ton, daging kerbau 43.256 ton, daging ayam 2.449 ton, telur ayam 103 ton, gula pasir 13.820 ton, minyak goreng 4.818 kilo liter, ikan 924 ton.
Baca Juga: Syngenta Luncurkan Teknologi Baru untuk Kendalikan Hama Penggerek Batang Padi Kuning
Untuk mendukung ekosistem Cadangan Pangan Nasional (CPN) tersebut, dibutuhkan pula perangkat lunak (software) yang dapat memberikan daya ungkit bagi upaya memperlancar sistem logistik pangan nasional baik melalui penerapan artificial intelligence, serta pemanfaatan teknologi block chain untuk memastikan suplai bisa sampai kepada konsumen. Hal ini sangat penting agar permasalahan-permasalahan pemerataan distribusi pangan tidak terulang.
Sementara itu pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) juga terus didorong untuk menjaga ketersediaan Cadangan Pangan Masyarakat (CPM) dengan harapan dapat berfungsi sebagai penyangga CPP di daerah. Di beberapa lokasi seperti Sleman, LPM terbukti mampu mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan teknologi dan usaha simpan pinjam gabah/beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News