kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   36,00   0,22%
  • IDX 8.144   25,83   0,32%
  • KOMPAS100 1.118   -1,11   -0,10%
  • LQ45 784   -1,64   -0,21%
  • ISSI 287   1,04   0,36%
  • IDX30 412   -0,65   -0,16%
  • IDXHIDIV20 464   -2,48   -0,53%
  • IDX80 123   0,09   0,07%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 129   -0,78   -0,60%

Jaga ketahanan pangan, pemerintah siapkan rencana aksi jangka menengah


Senin, 28 Februari 2011 / 19:39 WIB
Jaga ketahanan pangan, pemerintah siapkan rencana aksi jangka menengah
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). ANTARA/Hafidz Mubarak


Reporter: Irma Yani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dalam rangka menjaga ketahanan pangan, pemerintah menyatakan telah menyiapkan rencana aksi jangka menengah. Dua kegiatan dalam rencana aksi ketahanan pangan jangka menengah tersebut yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi.

"Ekstensifikasi dalam konteks memperluas artinya dalam konteks lahan untuk diperluas di luar Jawa seperti perluasan wilayah pertanian di Papua," ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, usai acara launching dokumen rencana aksi ketahanan pangan dan gizi, Senin (28/2).

Untuk kebijakan jangka pendeknya, lanjut Armida, Presiden beberapa waktu lalu telah mengeluarkan Inpres mengenai dampak iklim ekstrem dan pengadaan beras untuk Bulog. "Dari sisi benih unggul, ada yang tahan panas, banjir dan sebagainya. Kementan sudah siap tapi yang untuk jangka menengah perlu riset terus," ujarnya.

Lebih lanjut Armida menjelaskan bahwa program intensifikasi pemerintah akan meningkatkan produktivitas pertanian dari lahan yang tersedia saat ini. "Contoh arahan Presiden produksi padi per hektare masih rendah dari negara lain. Jadi dengan existing lahan saja bisa meningkat," jelasnya.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, Armida mengakui diperlukan investasi, infrastruktur, dan dukungan teknologi. "Diharapkan kita punya ketahanan pangan, kalaupun ada gejolak pangan misalkan kenaikan harga pangan di pasar dunia kita enggak terlalu berimbas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×