kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Minta Kepastian Pasokan Gandum dan Daging Australia


Kamis, 16 November 2023 / 11:23 WIB
Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Minta Kepastian Pasokan Gandum dan Daging Australia
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Australia untuk menjaga stabilitas harga dan keamanan pangan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Australia untuk menjaga stabilitas harga dan keamanan pangan (food security), khususnya kepastian pasokan gandum dan daging sapi.

Pernyataan tersebut disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Senator Australia Mr. Don Farrell selepas menghadiri pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF di San Fransisco, Selasa (14/11).

Dalam pertemuan tersebut, Senator Don Farrell mencermati perkembangan Indonesia-Australia CEPA yang diharapkan ke depan dapat berfokus pada kerja sama dalam mengembangkan electric vehicle (EV), perdagangan gandum dan daging sapi.

Baca Juga: Banyak Ditentang Regulator, Nilai Merger dan Akuisisi di Australia Menyusut

“Kami telah berkunjung ke salah satu industri tepung terigu terbesar Indonesia di Makassar yang sebagian besar bahan baku gandumnya berasal dari Australia. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan gandum di Indonesia,” ungkap Senator Don Farrell, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (15/11).

Airlangga menyambut baik pernyataan Senator Don Farrell, khususnya mempererat dibidang perdagangan gandum dan sapi. Hal karena, Indonesia juga sedang menghadapi ancaman El Nino yang telah mempengaruhi ketahanan pangan nasional, hal tersebut tentunya akan menyebabkan inflasi untuk harga-harga pangan.

“Namun, dengan adanya kerja sama perdagangan yang erat antara Indonesia dan Australia, akan dapat meminimalkan risiko tersebut,” tutur Airlangga seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (15/11).

Sebagai negara dengan cadangan critical mineral terbesar dunia, Airlangga dan Senator Don Farrell juga memiliki kesamaan pandangan bahwa critical mineral merupakan kepentingan bersama, dan pembahasan ini merupakan elemen penting untuk transisi energi dan electric vehicle (EV), di kedua negara.

Airlangga menyambut baik concern Australia mengingat hal tersebut sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan EV.

Selain itu, keduanya juga berdiskusi terkait kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Airlangga menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN telah mencapai lebih dari 30%, khususnya di kawasan inti pemerintahan.

“Kami menargetkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada tahun 2024 sudah bisa diselenggarakan di IKN. Untuk mendukung pengembangan kota yang hijau, inklusif, cerdas, dan tangguh, kami mengembangkan sumber renewable energy di Kalimantan Utara, khususnya hidrogen hijau, dengan kapasitas 10 GW,” terangnya.

Baca Juga: Burung Paling Berbahaya di Dunia Muncul di Pantai Australia

Lebih lanjut, Airlangga mengundang Australia untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi bersih, seperti hidrogen dan solar panel. Dia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki floating solar panel terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga terbesar di dunia.

Solar panel tersebut dipasang di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan luas 200 ha dan berkapasitas 192 MWp.

Sebagai penutup diskusi, Senator Don Farrel menyatakan dukungan Australia bagi aksesi Indonesia pada OECD, serta kesiapan untuk mendukung secara aktif melalui Program Prospera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×