kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jadi stabilisator harga, Bulog disokong APBN


Rabu, 05 September 2012 / 07:06 WIB
Jadi stabilisator harga, Bulog disokong APBN
ILUSTRASI. Tanda peringatan yang menunjukkan bahwa Taliban bisa berada di mana saja.


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Pemerintah sudah memutuskan Perum Bulog sebagai stabilisator harga tiga komoditas pangan strategis yakni beras, gula dan kedelai. Untuk menyokong tugas Bulog yang lebih besar ini, kebutuhan dana bakal dipenuh dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Seberapa besar anggaran negara yang dialokasikan ke Bulog, hingga saat ini masih dalam pengkajian. Tentunya, beban APBN ke depan akan semakin berat sejalan dengan fungsi Bulog yang diperluas.

Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan (Kemdag) mengatakan, sebagai lembaga penyangga pangan, Bulog akan tetap menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan mendapat kucuran dana dari APBN. "Pemerintah secepatnya akan menyelesaikan proses revitalisasi Bulog ini," ujarnya, Selasa (4/9).

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengaku telah menerima draf rekomendasi dari Tim Revitalisasi Bulog. Selenjutnya, ia akan menyerahkan rekomendasi tersebut ke Presiden. "Setelah Presiden menerima, kami berharap peraturan presiden bisa keluar akhir tahun ini," ungkapnya.

Menurut Hatta, alokasi dana untuk Bulog masih dihitung dan belum bisa dipublikasikan. "Untuk tahun depan melalui Kementerian Pertanian sudah disiapkan dana ketahanan pangan sebesar Rp 1,4 triliun," ungkapnya.

Hatta bilang, rekomendasi tim revitalisasi pada intinya berusaha untuk mewujudkan adanya kecukupan produksi pangan nasional.
Bayu Krisnamurthi, Ketua Tim Revitalisasi Bulog mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan penyusunan rekomendasi terkait peran baru Bulog. "Draf yang berisi poin-poin rekomendasi sudah selesai," ujarnya.

Wakil Menteri Perdagangan itu menjelaskan, tim merekomendasikan Bulog untuk menjadi stabilisator harga tiga komoditas yakni beras, gula dan kedelai sehingga punya peran intervensi. Sedangkan Untuk stabilisasi harga jagung dan daging belum bisa diambil Bulog. "Bulog belum memiliki infrastruktur yang baik untuk mengelola daging," ujarnya.

Direktur Utama Bulog Sutarto Ali Mueso siap menjalankan tugas baru mengingat sudah punya pengalaman mengurus sembilan komoditas pangan.
Bustanul Arifin, pengamat pangan berharap, dengan kewenangan yang bertambah, Bulog jangan sampai kembali menjadi alat politik. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×