kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jack Ma tidak akan intervensi kebijakan RI


Selasa, 29 Agustus 2017 / 13:51 WIB
Jack Ma tidak akan intervensi kebijakan RI


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Akhir pekan lalu, pendiri Alibaba Grup asal Tiongkok, Jack Ma resmi menerima tawaran untuk menjadi penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia. Nantinya, dia diharapkan bisa memberikan masukan bagi perkembangan perdagangan digital di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menjamin kehadiran Jack Ma tidak akan mengintervensi kebijakan pemerintah, terutama soal investasi dan perekonomian negara.

“Saya tegaskan sekali lagi, kepentingan nasional nomor satu. Tidak akan ada intervensi, kepentingan nasional pasti kita dahulukan. Selain Jack Ma, sumber lain juga akan lebih banyak dari Indonesia. Nanti yang mengambil kebijakan dari Menko Perekonomian,” terang Rudiantara usai rapat dengan Komisi I DPR di komplek parlemen, Senin (28/8).

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan, bergabungnya Jack Ma merupakan upaya pemerintah untuk belajar soal penguatan kedaulatan di bidang ekonomi digital. Pemerintah ingin belajar dari Jack Ma, bagaimana pemegang saham mayoritas Alibaba ada di luar negeri, tapi kontrol tetap berada di China.

"Lihat Jack Ma, berapa persen sahamnya di Alibaba? Hanya 8%. Pemegang saham mayoritasnya siapa? Jepang sama Amerika. Tetapi kontrol tetap ada di Cina, kita harus belajar dari situ,” ungkapnya.

Jack Ma nantinya fokus berperan untuk pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia untuk ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.

Di samping itu, nama besar Jack Ma dinilai mampu mendongkrak citra e-commerce Indonesia. Dengan demikian, investasi di sektor e-commerce diharapkan bisa mengucur deras.

“Yang saya bicarakan kemarin, fokus dalam pengembangan sumber daya manusia. Ini bukan rencana jangka pendek, tetapi juga menengah dan jangka panjang,” tutur Rudiantara.

Ia mengatakan, selain Jack Ma, akan ada tokoh lain yang akan diajak bergabung sebagai tim penasihat e-cimmerce Indonesia. Rudi mengatakan ada tujuh isu yang akan ditangani dalam steering committee e-commerce ini.

“Tujuh isu seperti, sumber daya manusia, logistik, proteksi konsumen, ada cyber security, ada perpajakan,” ujar Rudiantara.

Meskipun begitu, Ia belum bisa membeberkan bocoran siapa tokoh yang akan diajak bergabung setelah Jack Ma. Yang jelas akan ada kombinasi tokoh nasional dan internasional dalam tim penasehat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×