kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Istana: Tak ada WNI yang jadi korban bom Boston


Selasa, 16 April 2013 / 12:54 WIB
ILUSTRASI. Sepeda lipat canggih, berikut harga & spesifikasi United Plasm Matic terbaru


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Peristiwa Bom di Boston Amerika Serikat (AS) menyita perhatian warga dunia. Salah satunya adalah Indonesia. Namun, berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri, dipastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa nahas itu.

"Belum ada komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terkait bom itu. Sejauh ini dilaporkan Dubes AS tidak ada korban WNI atas peristiwa bom Boston," ujar Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha saat dihubungi, Selasa (16/4).

Menurut Julian, pihak Istana dan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mendengar kejadian itu. Seperti diberitakan, ada dua ledakan yang terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari.

Berdasarkan laporan sejumlah media, ada tiga korban tewas akibat bom itu. Salah seorang korbannya adalah anak berusia delapan tahun. Sementara itu, terdapat lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

Ledakan ketiga dilaporkan terjadi beberapa saat kemudian di perpustakaan John F Kennedy yang letaknya 3 mil dari garis akhir Boston Marathon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×