kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.194   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.101   4,31   0,06%
  • KOMPAS100 1.062   -0,16   -0,01%
  • LQ45 836   -0,04   -0,01%
  • ISSI 215   0,08   0,04%
  • IDX30 427   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,86   0,36%
  • IDX80 121   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 143   0,19   0,13%

Istana: Pembangunan di Papua tak berhenti karena teror dan kekerasan


Selasa, 05 November 2019 / 12:11 WIB
Istana: Pembangunan di Papua tak berhenti karena teror dan kekerasan
ILUSTRASI. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko bereaksi selama wawancara dengan Reuters di kantornya di Jakarta, Indonesia 28 Mei 2019.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pembangunan infrastruktur di Papua akan tetap berjalan di periode kedua Presiden Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin.

Pembangunan tetap dilakukan meski aksi kekerasan dan gerakan separatisme masih kerap terjadi di bumi cenderawasih.

Baca Juga: Mantan Dirut PLN Sofyan Basir divonis bebas, begini komentar Istana

"Itu sudah diucapkan Presiden, kita tidak akan berhenti melakukan pembangunan di Papua hanya karena adanya teror aksi kekerasan. Enggak. Tetap harus jalan," kata Moeldoko dalam wawancara khusus dengan Kompas.com di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Menurut Moeldoko, hal ini lah yang mendasari Jokowi menunjuk putra asli Papua, Wempi Wetipo, sebagai wakil menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Wempi mendapatkan tugas khusus untuk mengawal pembangunan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua.

Baca Juga: Ditolak Majelis Rakyat Papua, Mendagri akan buka dialog soal pemekaran

"Karena kita berpikir future (masa depan). Bagaimana pembangunan manusia bisa terus berkembang dan infrastruktur adalah salah satu caranya. Yang tadinya tidak terjangkau dengan baik, akses pendidikan, kesehatan, maka dengan infrastruktur semuanya akan mudah, akan berubah peradaban itu," kata dia.

Terkait penanganan gerakan separatis di Papua, mantan Panglima TNI ini menilai butuh pendekatan holistik, tak cukup hanya dengan pendekatan keamanan semata. Moeldoko menyebut para prajurit TN dan aparat kepolisian yang dikirim ke Papua akan menggunakan pendekatan kesejahteraan.

"Saya saat jadi Panglima selalu saya bilang kepada prajurit saya sebelum dia berangkat, kalian para prajurit konsep yang ingin saya lakukan adalah cangkul ada di depan tapi senjata kamu ada di belakang," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat mesti waspada, ini daftar zona potensi aktif gempa di Indonesia

Moeldoko sendiri menilai saat ini Papua sudah dalam kondisi stabil. Terbukti kunjungan Presiden ke Papua beberapa waktu lalu juga berjalan dengan aman dan lancar. Ia berharap suasana seperti ini terus terjadi di bumi cendrawasih.

"Kita perlu menciptakan suasana stabil yang permanen, ini yang memerlukan pendekatan holistik. Kalau parsial-parsial tidak bisa," ujarnya. (Ihsanuddin)



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko: Pembangunan di Papua Tak Berhenti karena Teror dan Kekerasan", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×