kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Istana angkat bicara soal Israel larang WNI masuk ke wilayahnya


Jumat, 01 Juni 2018 / 14:16 WIB
Istana angkat bicara soal Israel larang WNI masuk ke wilayahnya
ILUSTRASI. Kota Yerusalem


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pihak istana akhirnya angkat bicara atas seruan Israel yang melarang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berkunjung ke Israel per 9 Juni 2018.

Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Luar Negeri Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan, sebetulnya tindakan Israel itu merupakan respon dari KTT OKI yang menyerukan kecaman keras terhadap pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerussalem.

"Indonesia saat itu menyerukan untuk memboikot memboikot produk-produk Israel dan  menangguhkan visa kunjungan warga Israel ke Indonesia. Lalu, Israel merespon dengan kebijakan tersebut," katanya, Jumat (1/6).

Dengan kebijakan tersebut, Israel melarang WNI berziarah ke tempat-tempat  suci yang berada  di  daerah pendudukan Israel. Hal itu pun sebagaimana disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon beberapa waktu lalu.

Ruhaini menjelaskan, ini merupakan kali pertama Israel melarang WNI baik secara pribadi maupun rombongan untuk ziarah religi.

"Tentu pelarangan kali ini cukup mengejutkan karena menyangkut masalah kebebasan beragama, termasuk kebebasan berziarah ke tempat- tempat suci agama yang harus dikesampingkan dari kepentingan  politis maupun kepentingan lainnya," jelas dia.

Namun demikian, katanya, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fahir menegaskan bahwa masalah ini hanya persoalan konsuler biasa dan bersifat temporer. Hal itu mengingat kepentingan ekonomis Israel yang cukup signifikan dengan  jumlah peziarah Indonesia yang mencapai 40.000 orang setiap tahun.

"Larangan ini perlu ditanggapi secara proporsional oleh semua pihak yang terkait," kata dia. Sekadar tahu saja, Indonesia dan Israel sampai saat ini belum memiliki hubungan diplomatik. Untuk urusan wisata khususnya wisata religi di Israel, turis Indonesia memiliki visa khusus.

Seperti diketahui, setiap tahun umat Muslim dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan visa khusus. Selain itu, umat Kristen Indonesia juga  melakukan ziarah ke Yerusalem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×