Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kandidat Calon Presiden Partai Demokrat Irman Gusman menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghambat pembangunan nasional. Pasalnya, banyak pihak yang menolak menangani sebuah proyek pembangunan lantaran takut diciduk oleh KPK.
"KPK yang kita harapkan mendorong pembangunan malah jadi sedikit menghambat," kata Irman di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta Selatan, Rabu (8/1).
Irman mengatakan, sejak awal lembaga antikorupsi itu didirikan, cita-cita besarnya adalah untuk memberi shock therapy pada koruptor. Namun dalam perjalanannya, KPK dianggapnya tak berbeda dengan lembaga hukum lain.
Mengenai penyelewengan, Irman menganggap tak semua penyelewengan masuk dalam kategori korupsi. Merujuk penegakan hukum di negara lain seperti Amerika Serikat, penyelewengan dapat diartikan sebagai kelalaian administrasi dan sanksi hukumnya hanya denda, bukan pidana penjara.
"KPK untung-untungan saja, hanya nangkap yang lagi sial saja. Sekarang semua pejabat dibilang korupsi, akhirnya tidak ada yang mau pegang proyek," pungkas Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu.
Dalam kesempatan ini, Irman berbicara sebagai kandidat Konvensi Capres Demokrat. Konvensi ini telah memasuki babak baru. Mulai 6 hingga 9 Januari 2014, setiap kandidat diberikan waktu untuk menyampaikan gagasannya.
Setelah melewati babak ini, selanjutnya para kandidat akan masuk tahapan debat antarkandidat. Penentuan pemenang akan dilakukan setelah debat dan didasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei eksternal. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News