Reporter: Edy Can | Editor: Test Test
CIJERUK. Penyelidikan musibah pesawat Sukhoi Superjet 100 mungkin memakan waktu yang lama. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti menyatakan, penyelidikan selesai paling cepat tiga bulan.
"Saat ini masih dalam proses pengumpulan data dan informasi. Bila semua data terkumpul baru diinvestigasi," ujarnya, Sabtu (12/5).
Herry bilang, penyelidikan ini akan dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan pihak Rusia. "Yang penting ini dilakukan dengan transparan," tandasnya.
Rusia berjanji mengirimkan 78 orang ahli untuk membantu evakuasi dan investigasi insiden Sukhoi. Tim ini akan datang Sabtu (12/5) dan Minggu (13/5).
Hingga saat ini, tim SAR belum menemukan kotak hitam (blackbox) pesawat Sukhoi. Menteri Perhubungan EE Mangindaan bilang, tim masih mencari kotak hitam yang penting bagi investigasi kecelakaan pesawat tersebut.
Mengenai permintaan pilot untuk menurunkan ketinggian pesawat, Herry mengatakan sudah mendapat izin dari ATC. "Waktu di radar sudah turun di posisi 6.000 kaki," ujarnya.
Dia mengatakan, izin diberikan karena permintaan pilot pesawat. Herry mengungkapkan, ketika itu pesawat berada di area latihan Lapangan Udara Atang Sanjaya, Bogor. "Secara komunikasi dan teknis operasi tidak masalah," tegasnya.
Menurut Herry, pesawat saat itu memutar Atang Sanjaya. Lalu, pesawat mulai hilang kontak saat meninggalkan Atang Sanjaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News