Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Target pemerintah untuk menggaet investasi asing asal Jepang dan Eropa yang bersumber dari dana pensiun (dapen) dinilai sebagai langkah yang wajar dan optimis setelah Indonesia menerima predikat layak investasi dari S&P.
Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef), Eko Listyanto menilai target tersebut bukanlah hal yang mustahil. Terlebih bagi investasi dari Jepang ke Indonesia. "Selama ini Jepang memang lebih menyukai investasi langsung dibanding portofolio," katanya.
Menurut Eko, beberapa hal harus dilakukan pemerintah agar target menggaet investasi dana pensiun asing ini bisa terwujud. Iklim investasi perlu terus diperbaiki, terutama soal kepastian hukum, administrasi perizinan di birokrasi, serta ketersediaan energi yang mencukupi.
"Karena investasi dana pensiun ini sifatnya jangka panjang. Investor butuh kepastian hukum dan kepastian investasi," terang Eko kepada KONTAN, pekan lalu.
Ketersediaan energi, terutama listrik, selama ini juga menjadi salah satu kendala investasi langsung. Sehingga hal ini perlu diutamakan untuk memastikan bahwa industri dapat beroperasi.
"Kalau arah investasinya ke infrastruktur, maka aspek ketersediaan dan kepastian lahan juga penting," pungkas Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News