Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada 2025 mencapai Rp 1.900 triliun seiring dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar 5,2%.
Wakil Menteri Investasi Yuliot mengatakan bahwa target tersebut meningkat dari tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 1.650 triliun.
"Target investasi ke depan lebih kurang Rp 1.900 triliun, naik dari tahun ini kan Rp 1.650 triliun," ujar Yuliot kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jumat (16/8).
Baca Juga: Investasi Hilirisasi Dinilai Belum Optimal Berdampak ke Ekonomi
Seiring dengan target investasi tersebut, pemerintah akan menyiapkan strategi untuk mengejar target jumbo tersebut. Salah satunya adalah dengan memperbanyak kegiatan yang dapat menarik investor ke industri bernilai tambah atau proyek-proyek hilirisasi.
Tidak hanya, pihaknya juga akan memperluas cakupan hilirisasi.
"Hilirisasi, ini kita lebih turun lagi ke bawah. Kalau kemarin kan hilirisasi untuk produk-produk yang 1 step, 2 step. Sekarang kita lebih dalami lagi struktur industrinya. Contohnya untuk ke depan kita mau kembangkan bagaimana kita menurunkan ekstraksi dari sumber daya alam (SDA) menjadi produk jadi," katanya.
Salah satu sektor industri yang akan dibidik adalah industri semikonduktor.
Baca Juga: Ancaman PHK Industri Manufaktur Tetap Tinggi Meski Investasi Terus Mengalir
"Misalnya semikonduktor cip itu kan jadi lebih menggerakkan industri utama. Jadi itu yang akan kita kembangkan. Jadi nanti kita lihat mana yang lebih detail lagi. Kemudian, (sektor-sektor yang berhubungan dengan) ketahanan energi, ketahanan pangan. Itu juga jadi fokus (menarik investasi) kita ke depan," kata Yuliot.
Sebagai informasi, hingga Semester I-2024, realisasi investasi mencapai Rp 829,9 triliun hingga Semester I-2024. Angka ini meningkat 22,3% secara tahunan (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News