Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras masih terpantau tinggi di pasar. Upaya intervensi harga perlu dilakukan.
Merespon hal ini, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mulai menyuplai pasokan berasnya ke berbagai penggilingan padi dengan skema komersial.
"Langkah ini perlu dilakukan sebagai salah satu strategi pemerintah dalam menstabilisasi harga beras di tingkat konsumen," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (10/10).
Selain penggilingan, ia juga meminta bulog untuk terus mengguyur beras ke pasar-pasar besar dan ritel untuk menahan agar beras tidak naik lebih tinggi.
Baca Juga: Bulog Perkirakan Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton Mulai Masuk Akhir Oktober 2023
Lebih lanjut, Badan Pangan Nasional mengklaim bahwa harga beras hari ini sudah mulai turun. Hal ini menurutnya lantaran pasokan beras dari impor telah dipercepat pendistribusiannya.
"Misalnya di Cipinang saat ini sudah digelontor 7.000 ton dan angkanya sudah turun Rp 1.000, " jelas Arief.
Melansir Panel Harga, Badan Pangan Nasional, Selasa (10/10) harga beras rerata nasional terpantau masih naik.
Untuk beras jenis Premium naik menjadi Rp 14.960/kg. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua dengan harga mencapai Rp 18.020/kg, sementara untuk harga terendahnya ada di Banten dengan harga Rp 13.910/kg.
Sedangkan, untuk beras medium naik menjadi Rp 13.200/kg. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua dengan harga Rp 15.480/kg, sementara harga terendah terjadi di Kalimantan Selatan dengan harga Rp 12.010/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News