kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Inilah kalimat bijak mendiang mantan Menkes


Kamis, 03 Mei 2012 / 13:49 WIB
Inilah kalimat bijak mendiang mantan Menkes
ILUSTRASI. Efek samping vaksin Covid-19 bisa terlihat di lidah. REUTERS/Ann Wang


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menghembuskan nafas terakhirnya saat dirawat di RSCM, Jakarta. Almarhumah Endang menderita kanker paru stadium 4.

Banyak yang bisa dikenang dari Menkes Endang semasa hidupnya, salah satu peninggalannya yang hingga kini masih terpatri adalah banyak kalimat-kalimat bijak yang ia telurkan.

Berikut ini kumpulan kalimat-kalimat bijak yang dilontarkan almarhumah Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih.

“Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnosa kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya “Why me ??”. Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT,".

"Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini, hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan dua putera dan 1 puteri yang Alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. So …. Why not? ” Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kanker paru ? Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik,"

"Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu”

Demikian penggalan kata sambutan yang ditulis oleh Menteri Kesehatan RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bertanggal 13 April 2011, yang berjudul” Berdamai dengan Kanker” (Srihandriatmo Malau/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×