kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Inilah 7 perusahaan asing yang merelokasi usahanya ke Indonesia*


Selasa, 30 Juni 2020 / 16:36 WIB
Inilah 7 perusahaan asing yang merelokasi usahanya ke Indonesia*
Presiden Jokowi didampingi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Bupati Batang Wihaji dan sejumlah menteri lain saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada tujuh perusahaan asing yang telah merelokasi usahanya ke Indonesia. Perusahaan tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Ketujuh perusahaan yang merelokasi investasi tersebut; pertama, Alpan Lighting (PT CDS Asia merupakan perusahaan di bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya. Kedua, Sagami Electric (PT. Sagami Indonesia) dengan bidang usaha industri komponen elektronika. Ketiga, Denso (PT Denso Indonesia) di bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor.

Keempat, Panasonic (PT Panasonic Manufacturing Indonesia) perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri barang elektronika. Kelima, Meiloon (PT Meiloon Technology Indonesia) usaha industri speaker, audio dan video elektronik.

Baca Juga: Sudah masuk 7 investor, Jokowi minta kejar investor yang sudah berkomitmen relokasi

Keenam, Kenda Tire (PT Kenda Rubber Indonesia) di bidang usaha industri ban. Ketujuh, LG Electronics (PT. LG Electronics Indonesia) di bidang usaha industri perlengkapan elektronika.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, total keseluruhan nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun. Sementara, potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang.

Bahlil menjelaskan bahwa proses menjemput investasi dari tujuh perusahaan ini dilakukan secara intensif. Secara khusus, Kepala BKPM membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi. Tim tersebut kemudian mengawal perizinan perusahan mulai dari kementerian/lembaga terkait hingga pemerintah daerah.

“Prosesnya sangat intensif. Kami langsung ‘ketuk pintu’ perusahaan satu per satu, untuk meyakinkan bahwa Indonesia adalah lokasi yang tepat bagi pabriknya. Luar biasa tantangannya. Tapi justru disitulah BKPM harus bekerja kreatif dan responsif. Kita lakukan pendekatan yang tidak biasa. Dan alhamdulillah sudah ada hasilnya di tahap awal ini,” jelas Bahlil dalam keterangan kepada media siang ini (3/6).

Kata Bahlil, selain tujuh perusahaan tersebut, terdapat tujuh belas investor lain yang telah menyampaikan minatnya untuk melakukan relokasi atau diversifikasi industrinya ke Indonesia.

Salah satunya yaitu investor asal Korea Selatan yakni LG Chemicals yang menyampaikan komitmennya akan membangun industri baterai kendaraan terintegrasi dengan smelter. Rencana nilai investasi LG Chemicals diperkirakan mencapai US$ 9,8 miliar dan menyerap hingga 14.000 tenaga kerja.

“BKPM melalui tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi berkomitmen untuk mengawal proses relokasi ini dan terus melakukan negosiasi dengan berbagai perusahaan untuk dapat menarik lebih banyak investor yang bersedia merelokasi usahanya ke Indonesia dari negara lain,” kata Bahlil.

Baca Juga: Ada potensi 119 perusahaan relokasi dari China, Jokowi: Jangan kalah dari negara lain

*Semula berita ini berjudul "Inilah 7 perusahaan asing yang merelokasi usahanya dari China ke Batang,". Redski Kontan.co.id mengganti judul tersebut karena menurut keterangan BKPM, tidak semua perusahaan tersebut memindahkan usahanya ke Batang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×