kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini Wanti-Wanti BMKG Soal Dampak Fenomena La Nina Bagi Indonesia


Jumat, 15 November 2024 / 06:08 WIB
Ini Wanti-Wanti BMKG Soal Dampak Fenomena La Nina Bagi Indonesia
ILUSTRASI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti dampak fenomena La Nina bagi Indonesia. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti dampak fenomena La Nina bagi Indonesia. 

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari menyampaikan, fenomena La Nina sudah mulai terjadi pada Oktober 2024. Hal ini ditandai dengan nilai anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang sudah mencapai minus 0,59 derajat Celsius. 

"La Nina tidak terjadi di Indonesia, namun dampaknya dirasakan di Indonesia," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2024). 

Apa itu fenomena La Nina? 

La Nina adalah sebuah anomali iklim global yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) di Samudra Pasifik lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. 

Saat La Nina terjadi, laut di Pasifik bagian timur yang terletak di dekat Amerika Selatan menjadi lebih dingin. 

Sebaliknya, laut di Samudra Pasifik barat yang dekat dengan Indonesia menjadi lebih hangat dari suhu normalnya. 

Kondisi tersebut menyebabkan penguapan dan pembentukan awan hujan di atas wilayah Indonesia meningkat. Akibatnya, curah hujan di beberapa Indonesia juga mengalami peningkatan. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Sulawesi Utara: Cerah Berawan (15-16 November 2024)

"Secara umum La Nina berdampak pada wilayah tengah dan timur Indonesia," kata Supari. 

La Nina sendiri memiliki siklus setiap 3-7 tahun sekali, dan dapat meningkatkan curah hujan bulanan hingga 40 persen. 

Apa dampak La Nina bagi Indonesia? 

Menurut Supari, La Nina biasanya menyebabkan musim hujan di beberapa daerah datang lebih cepat. Namun, tahun ini, La Nina terpantau tiba ketika sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki awal musim hujan. 

Demikian pula dengan intensitas curah hujan di Tanah Air, yang dinilai tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh fenomena ini. 

"Tahun ini prediksi kami La Nina intensitas lemah, umumnya tidak terlalu kuat pengaruhnya," paparnya.

Meski demikian, masyarakat perlu mewaspadai beberapa pengaruhnya yang dapat membawa dampak baik maupun buruk. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Makassar Sulawesi Selatan: Hujan Petang (15 - 16 November 2024)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×