kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini upaya Kemendikbud agar lulusan SMK kian banyak diserap dunia kerja


Senin, 07 Oktober 2019 / 15:39 WIB
Ini upaya Kemendikbud agar lulusan SMK kian banyak diserap dunia kerja
ILUSTRASI. Praktik kelas industri pelajar SMK


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap upaya revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) nantinya mampu mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk bersaing dalam dunia kerja.

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas SDM ini, salah satunya, adalah dengan memberikan kurikulum baru untuk SMK yang disusun oleh perusahaan. Dalam upaya ini, Kemendikbud pun menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Baca Juga: Kemendikbud: Revitalisasi SMK dianggap perlu untuk maksimalkan kualitas SDM

"Perusahaan yang menentukan kurikulumnya. Sehingga kita tahu kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja ini seperti apa dan itu yang nantinya akan diterapkan dalam pendidikan SMK. Namun, itu juga di bawah pengawasan kami," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Senin (7/10) di Jakarta.

Selain dengan penetapan standar kompetensi, Kemendikbud juga akan mengadakan sertifikasi. Sehingga nantinya anak SMK yang lulus tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga akan mendapatkan sertifikat kemahiran.

Sertifikat kemahiran inilah nantinya yang bisa menjadi bekal bagi lulusan SMK untuk mendaftar pekerjaan. Ini juga sebagai tanda bahwa lulusan ini tidak hanya pintar secara teoretis, tetapi juga menguasai praktik.

Baca Juga: Sudah rilis, berikut jadwal Ujian Nasional SMA/MA tahun 2020

Tidak hanya para pelajar, Mendikbud juga akan menyaring para guru yang akan mengajar di SMK tersebut. Para guru tersebut harus bersertifikat dan merupakan orang yang akrab dengan dunia lapangan. Oleh karena itu, juga harus diuji terlebih dahulu.

Tidak hanya dalam bidang kurikulum dan tenaga pelajar, kerjasama Kemendikbud dengan perusahaan juga termasuk dalam penyelenggaraan vokasi.

"Vokasi ini diupayakan agar anak-anak bisa belajar 60% - 70% langsung di lapangan, sehingga ketika lulus dia bisa langsung masuk ke dunia kerja," tambah Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×