kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini skenario mengatasi dua titik kritis jalur mudik lewat tol baru Trans Jawa


Senin, 16 April 2018 / 12:30 WIB
Ini skenario mengatasi dua titik kritis jalur mudik lewat tol baru Trans Jawa


Sumber: Kompas.com | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rentang Jalan Tol Trans-Jawa ruas Batang-Semarang dan Semarang-Salatiga serta Salatiga-Kartosuro terdapat dua titik kritis yang cukup signifikan memengaruhi percepatan konstruksi.

Titik kritis pertama adalah pembangunan Jembatan Kali Kuto pada ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. 

Namun begitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis jembatan dengan desain pelengkung tersebut akan terpasang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yakni minggu ke-3 April 2018.

Selain itu, progres konstruksinya saat ini sudah mencapai 75,4%. Sedangkan pembebasan lahannya sudah mencapai 98 persen. 

Pengusahaan Tol Batang-Semarang dilakukan melalui investasi PT Jasamarga Batang-Semarang dengan komposisi saham dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 

Titik kritis kedua adalah pembangunan Jembatan Kenteng yang melintasi Kali Kenteng dan Kali Serang pada ruas Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V. Karena itu jembatan ini belum siap digunakan saat mudik Lebaran 2018.   

Untuk mengatasinya, PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Astra Infra, dan PT pembangunan Sarana Jawa Tengah menjalankan skenario kedua yakni membangun jalan permanen sepanjang 500 meter dengan lebar 7 meter.   

"Kami akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi dengan kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menjalankan skenario kedua ini," timpal Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Arryani.  

Eksekusi pembelian lahan ini akan dilaksanakan Senin (16/4). Seraya menunggu eksekusi lahan, skenario pertama berupa pembangunan jembatan tetap dilakukan dengan kecepatan penuh.   

"Meski fully speed, kami mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja. Safety first," kata Desy.   

Ada pun jalur ini dikerjakan dengan konstruksi rigid pavement yang nantinya bisa digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai akses utama setelah perhelatan mudik dan balik Lebaran.   

Jalan Tol Trans-Jawa ditargetkan rampung pada akhir 2019 yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian Tol Ngawi-Wilangan, 29 Maret 2018 lalu. (Hilda B Alexander)

Artikel ini merupakan bagan dari artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mudik 2018, Tak Ada Lagi Jalur Darurat"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×