CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Ini sektor-sektor penting pendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2021


Kamis, 28 Januari 2021 / 07:46 WIB
Ini sektor-sektor penting pendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2021
ILUSTRASI. Foto udara gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (10/1/2021)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 akan kembali ke zona positif, yaitu di kisaran 4,5% hingga 5,5%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mencapai pemulihan ekonomi dan angka pertumbuhan tersebut, pemerintah ada beberapa sektor kunci yang akan terus didorong.

“Selain belanja pemerintah, ada sektor yang penting seperti konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor,” ujar Airlangga, Rabu (27/1).

Terperinci, konsumsi rumah tangga menyumbang 57% dari pertumbuhan ekonomi domestik. Pemerintah menjaga konsumsi rumah tangga dengan mendorong belanja kelas menengah dan menengah atas seiring dengan pulihnya kepercayaan.

Baca Juga: Chatib Basri: Pola pemulihan ekonomi bisa seperti lambang Nike, tapi ...

Kemudian, pemerintah akan mempertahankan daya beli masayrakat kelas menengah bawah dengan penguatan program bantuan soisal seperti PKH, kartu sembako, bantuan tunai, diskon listrik, kartu prakerja, dan lain-lain.

Kemudian, dalam mendorong investasi, pemerintah akan melakukan reformasi produktivitas, daya saing, dan iklim investasi.

Salah satu upayanya adalah lewat Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau yang juga dikenal dengan Sovereign Wealth Fund (SWF).

Sementara dari sisi ekspor, pemerintah optimistis kalau ekspor akan pulih dan harga komoditas akan meningkat. Apalagi, dengan melihat capaian neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2020 yang surplus US$ 21,74 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×