Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul ikut mengomentari konflik yang melanda internal Golkar. Menurut Ruhut, kubu Aburizal Bakrie harus menyadari tak akan menang melawan kubu Agung Laksono yang dianggapnya jelas-jelas didukung pemerintah.
"Kubu Aburizal, Ade Komarudin, Bambang Soesatyo jangan ngotot karena pasti yang menang Agung Laksono," kata Ruhut, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/3).
Ruhut menuturkan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono karena sikap politik yang mendukung pemerintahan Joko Widodo. Berbeda dengan sikap politik Golkar pimpinan Aburizal Bakrie yang menjadi mitra kritis pemerintah dengan bergabung bersama Koalisi Merah Putih (KMP).
"Masa pemerintah menangkan yang ganggu dia, pasti yang dimenangkan yang dukung dia," ujar Ruhut.
Anggota Komisi III DPR itu juga menyarankan partai-partai lain di KMP tidak perlu ikut campur dalam konflik internal Golkar. Terlebih lagi jika disibukkan dengan rencana menggunakan hak angket terhadap Menkumham.
Ruhut menganggap usulan penggunaan hak angket tidak akan mendapat dukungan signifikan dan hanya mengganggu kinerja DPR.
"Saya akan bela pemerintah untuk (menghadapi) angket, karena (usulan angket) di paripurna pasti kalah," ucapnya.
Hak angket digulirkan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie bersama fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. KMP menganggap Menkumham telah bertindak sewenang-wenang dengan mengesahkan Golkar kubu Agung Laksono.
KMP juga mempermasalahkan keputusan Menkumham yang sebelumnya mengesahkan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan kubu Romahurmuziy.
Yasonna merasa pengesahan kepengurusan Agung sudah sesuai dengan undang-undang. Karena itu, ia siap menghadapi proses hukum yang dilakukan kubu Aburizal. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News