kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini saran Jokowi agar UKM buah tak jagoan kandang


Kamis, 17 November 2016 / 13:16 WIB
Ini saran Jokowi agar UKM buah tak jagoan kandang


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Presiden Joko Widodo mendorong buah Indonesia menguasai pasar buah dunia. Namun pertama-tama, yang harus diubah adalah persepsi petani buah bahwa sebenarnya komoditasnya mampu menembus pasar internasional.

"Bukan zamannya lagi jualan buah dari kampung ke kampung atau dari pasar ke pasar," ujar Jokowi dalam dalam acara pameran buah nusantara bertajuk Fruit Indonesia 2016 di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016) pagi.

"Yang harusnya dipikirkan itu menjual buah ke negara-negara lain, ke negara tetangga," kata  Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di sektor perdagangan buah berbenah diri. Selain mengembangkan bibit unggul buah, mereka juga harus memperhatikan pascaproduksi.

Misalnya soal kemasan yang harus diperhatikan agar buah produksi tanah air mampu mendominasi pasar buah dunia. Berdasar catatan Jokowi, saat ini Indonesia termasuk 20 negara yang merajai pasar buah dunia.

Pemerintah, lanjut Jokowi, juga akan mendukung cita-cita itu. Jokowi telah mengimbau kepala daerah untuk menyediakan lahan khusus untuk pengembangan buah khas masing-masing.

"Setiap pemerintah daerah juga sudah saya perintahkan dan saya pantau perkembangan program penyediaan 5 sampai 50 hektare per unit usaha buah lokal," ujar Jokowi. "Sementara untuk kementerian, saya perintahkan mendukung penuh usaha pengembangan buah lokal," ucap dia.

Jokowi juga meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai sektor terdepan dalam pengembangan industri buah nasional untuk aktif berkomunikasi dengan pemerintah jika menemui hambatan, khususnya mengenai regulasi.

(Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×