kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini pertimbangan pemerintah pusat kenapa begitu hati-hati putuskan karantina wilayah


Senin, 30 Maret 2020 / 17:56 WIB
Ini pertimbangan pemerintah pusat kenapa begitu hati-hati putuskan karantina wilayah
ILUSTRASI. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampa


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

Selain itu, contoh kasus penerapan karantina wilayah dinilai gagal di sejumlah negara. Hal itu justru membuat penumpukan masyarakat di daerah.

"Berkaca pada sejumlah negara yang telah memutuskan lockdown atau karantina wilayah ternyata juga gagal, justru menimbulkan masalah baru," terang Doni.

Baca Juga: Inggris memperingatkan lockdown akibat covid-19 bisa bertahan hingga 6 bulan

Doni meminta seluruh keputusan pemerintah perlu dijalankan hingga ke daerah. Ia menegaskan agar kebijakan pemerintah pusat hingga daerah sejalan.

Sejak diumumkan pasien pertama tanggal 2 Maret lalu hingga kini telah ada 1.414 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Penyebarannya pun saat ini telah ada di 31 Provinsi di Indonesia.

Dari angka tersebut terdapat 75 kasus sembuh dari Covid-19. Selain kasus sembuh ada pula kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 122 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×