Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang digambarkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan kuartal mencapai Rp 2.770,3 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2012 lalu, ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,78%. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya malah terjadi pelambatan sebesar 1,42%.
Badan Pusat Statistik (BPS) menilai penurunan angka pertumbuhan tersebut disebabkan terjadi kontraksi, terutama karena menurunnya pertumbuhan di sektor pertanian yang cukup signifikan, yaitu sebesar 22,84%. Hal ini lebih disebabkan karena faktor musiman.
Sedangkan untuk sektor industri lainnya justru mengalami pertumbuhan seperti sektor listrik, gas dan air bersih yang tumbuh 6,10%, sektor konstruksi tumbuhnya 4,45%, sektor pengangkutandan dan komunikasi tumbuh 2,36%, sektor pengolahan tumbuh 1,72%, kemudian sektor perdagangan, hotel restoran sebesar 1,44%, dan sektor jasa keuangan, real estate dan jasa perusahaan tumbuh 0,50%.
Sementara itu, secara year on year (yoy) antara kuartal IV 2013 dengan 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72%. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013 sebesar 5,78%. Kepala BPS Suryamin bilang, pertumbuhan di tahun 2013 terjadi di hampir semua sektor ekonomi. "Ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia, yang tren-nya mengalami kenaikan," ujar Suryamin, Rabu (5/2) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News