kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ini pendapat analis tentang tax holiday


Minggu, 17 Agustus 2014 / 19:13 WIB
Ini pendapat analis tentang tax holiday
ILUSTRASI. Malam Minggu Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku, Bebas Apel Pacar Lewat Mana Saja!. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah akan memperpanjang  pemberian fasilitas pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan atau yang lebih dikenal dengan tax holiday. Fasilitas tersebut akan diperpanjang hingga akhir tahun 2014.

Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih menilai fasilitas tax holiday memiliki implikasi yang cukup besar bagi penerimaan negara. Inilah yang kemudian membuat pemerintah selektif dalam pemberiannya.

Menurut Lana, tax holiday perlu dirancang secara baik dalam revisinya nanti. Harus disesuaikan dengan rencana memperbaiki kondisi struktural perekonomian Indonesia. Hendaknya insentif diarahkan ke investasi yang berbasis hulu dan setengah jadi.

Misalnya, Samsung. Samsung berencana untuk membangun pabriknya di Indonesia. Bukan pabrik rakitannya  yang dibangun di sini, tetapi pabrik sparepart-nya. "Sehingga untuk sparepart Samsung tidak perlu diimpor," ujar Lana ketika dihubungi KONTAN, Minggu (17/8). Dengan begitu, upaya menekan impor bisa dilakukan.

Bukan hanya soal insentif, Lana bilang, yang dibutuhkan oleh para investor adalah infrastruktur dan birokrasi yang efisien. Bagi investor, insentif adalah bonus ketika pembangunan infrastruktur serta birokrasi dapat diselesaikan pemerintah.

Di sisi lain, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat, perusahaan yang hendaknya diberikan insentif tax holiday adalah perusahaan yang punya nilai tambah tinggi seperti mempunyai teknologi tinggi ataupun teknologi baru. Di sisi lain, industri yang diberikan haruslah industri yang membuat barang modal ataupun barang material yang saat ini tinggi impor.  "Defisit transaksi berjalan kita tinggi karena impor barang modal. Mesti diarahkan ke sana," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×