CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Ini Kata Pengamat Pasar Modal Perihal Status Tersangka Ketua KPK Firli Bahuri


Jumat, 24 November 2023 / 06:45 WIB
Ini Kata Pengamat Pasar Modal Perihal Status Tersangka Ketua KPK Firli Bahuri
ILUSTRASI. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memasuki mobilnya usai memenuhi panggilan Dewan Pengawas (Dewas) KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK (ACLC), Jakarta, Senin (20/11/2023). Firli Bahuri memenuhi panggilan Dewas KPK untuk mengklarifikasi terkait pertemuannya dengan tersangka dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menjabat menteri pertanian. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kualitas hukum Indonesia diragukan pasca Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Kasus tersebut juga dikhawatirkan akan menghambat para pembisnis atau investor pikir ulang untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

Baca Juga: MAKI Nilai Firli Bahuri Otomatis Nonaktif Sebagai Ketua KPK Usai Jadi Tersangka

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy berpendapat, kualitas hukum di Indonesia belum membaik pasca ditangkapnya Ketua KPK tersebut. Hal ini membuat kondisi iklim investasi dan bisnis masih belum sepenuhnya sesuai harapan investor.

“Saya pikir (kualitas hukum Indonesia) belum membaik, sehingga iklim investasi dan bisnis juga masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan investor,” tutur Budi kepada kontan, Kamis (23/11).

Budi menambahkan, kasus hukum ini juga akan membuat investor semakin ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Ditambah lagi, akhir tahun ini dan tahun 2024 akan memasuki tahun pemilu, yang membuat dunia usaha cenderung wait and see.

Lebih lanjut, Dia menyampaikan pemerintah harus memberikan kepastian hukum kepada para investor agar tidak ragu untuk menanamkan modalnya. Selain itu, percepatan perizinan berusaha dan penyelesaian sengketa terutama sengketa pajak.

Baca Juga: Abraham Samad Desak Polisi Segera Keluarkan Surat Penangkapan Firli Bahuri

Kepercayaan investor tambahnya, juga akan sangat bergantung pada keseriusan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih di  2024 untuk mengentaskan kasus pemberantasan korupsi juga pengawasan di lingkup KPK.

“Selain itu, masih ada isu lain yaitu otonomi daerah yang kebablasan. Daerah tingkat 1 dan 2 banyak membuat Perda yang tidak sesuai dengan kebijakan nasional dalam hal perizinan dan lainnya,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×