kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini dialog Jokowi dengan nelayan Bengkulu


Rabu, 26 November 2014 / 16:25 WIB
Ini dialog Jokowi dengan nelayan Bengkulu
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mulai melakukan kajian untuk rencana implementasi kebijakan moratorium pembangunan smelter nikel kelas dua. ANTARA FOTO/Jojon/hp..


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memenuhi harapan warga Kampung Nelayan di Kelurahan Malabero (Malabro), Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu dalam rangkaian “blusukan’ ke Provinsi Bengkulu, Rabu (26/11).

Di kampung nelayan ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berdialog dengan para nelayan. Suasana hangat dan cair terjadi ketika Presiden Jokowi berdialog dengan ibu-ibu penjual ikan.

“Bu berapa penghasilannya jual ikan?” tanya Presiden dikutip dari laman setkab.go,id.

“Rp 500 ribu per hari Pak,” jawab seorang ibu penjual ikan.”Tapi ndak tentu Pak…kalau pas bulan tua bisa kurang dari itu.”

Presiden Jokowi terkejut: “Wah besar dong kalau segitu. Coba dikali 30 hari sudah berapa, 15 juta rupiah.”

“Ya Pak, tapi kalau hari libur dan tanggal muda aja Pak ramainya,” sambung ibu penjual ikan.

Presiden Jokowi kemudian menyerahkan bantuan kepada warga kampung nelayan setempat. Bantuan tersebut ditujukan bukan hanya kepada para penjual ikan, namun juga kelompok nelayan, pedagang mie ayam, dan penjahit.

Melarang pukat harimau

Kepada masyarakat Bengkulu, Presiden Jokowi berpesan untuk turut mendukung upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan nelayan. Antara lain dengan mengawasi dan melarang penggunaan kapal pukat harimau (trawl), bom, dan pencurian ikan atau illegal fishing.

“Saya minta Bu Susi, Bu Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mencatat semua aspirasi nelayan, dan segera menindaklanjutinya. Semua ini akan didukung oleh anggaran dari pusat,” kata Presiden Jokowi.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan pemerintah pusat tidak akan memberikan program bantuan untuk nelayan di Provinsi Bengkulu, jika di daerah itu masih ada kapal trawl (pukat harimau) beroperasi.

Presiden Jokowi menyempatkan diri singgah di Masjid Al-Hasyim di tengah Kampung Nelayan malabero ini, dan meninjau renovasi yang tengah berlangsung.

Pada 08.40 WIB Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke Kantor Pos Cabang Kota Bengkulu, meninjau pembagian bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Usai meninjau pembagian bantuan tersebut, presiden, pada 09.20 WIB langsung ke Pasar Percontohan Nasional (PPN) Tradisional Panorama, di sana presiden direncanakan akan berdialog dengan pedagang.

Pukul 10.05 WIB, presiden bersama Ibu Negara dan rombongan langsung bertolak ke Provinsi Riau, melanjutkan kunjungan tiga hari 25–27 November 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×