kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cara Mensos Risma beri pekerjaan untuk pemulung


Jumat, 22 Januari 2021 / 08:06 WIB
Ini cara Mensos Risma beri pekerjaan untuk pemulung
ILUSTRASI. Ini cara Mensos Risma beri pekerjaan untuk pemulung. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membuat terobosan baru mengatasi masalah pemulung. Mensos Risma menggandeng BUMN PT Waskita Karya yang bergerak di bidang konstruksi untuk mempekerjakan para pemulung.

Secara simbolis, Mensos Risma mengantarkan 15 pemulung yang telah mendapatkan pekerjaan dari PT Waskita Karya yang tengah mengerjakan sejumlah proyek pemerintah di Depok dan Bekasi. "Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT Waskita Karya yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita. Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," kata Risma saat menyampaikan sambutannya di lokasi proyek Becakayu, Bekasi, sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (21/1/2021).

Risma turut mengantar 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education Religion Bee Entertainment (ERBE) untuk bekerja di PT Waskita Karya.

Dari 15 pemulung tersebut lima di antaranya Riyadi, Agus Suprijadi, Agus Hardian, Pertinatus Aunsi,dan Andri Gunawan Prasetyo merupakan binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi . Adapun 10 pemulung lainnya, yaitu Sogiandi, Hendra Kuswara, Dedi Mulyadi, Didi Kanadi, Abdullah, Achmad Faisal, Nurcholis, Zul Arsyil Mazid, Maimunah, dan Muslimin merupakan binaan LKS ERBE yang juga mitra kerja Kemensos.

Baca juga: Mensos Risma akui bantuan logistik untuk gempa di Sulbar terlambat, ini penyebabnya

Saat ini mereka tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan mendapatkan berbagai pelatihan. Selama menjadi pemulung, rata-rata mereka hanya mendapatkan uang sebesar Rp 30.000 per hari sehingga sulit untuk memiliki akses tempat tinggal.

Sehari-harinya sebelum tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, mereka menjadikan kolong jembatan atau trotoar sebagai tempat tinggal. Nantinya, lanjut Risma, mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).




TERBARU

[X]
×