kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini arah kebijakan BI di 2015


Kamis, 20 November 2014 / 22:49 WIB
Ini arah kebijakan BI di 2015
ILUSTRASI. Kenali 6 Manfaat Yoga untuk Ibu Hamil saat Masa Prenatal


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) ingin perekonomian Indonesia lebih baik lagi. Maka dari itu, BI menyiapkan sejumlah arah kebijakan.

Pertama, inflasi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan kestabilan ekonomi makro berupa inflasi yang terjaga pada laju yang rendah adalah modal penting bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di 2015.

Bahkan, BI bercita-cita agar inflasi Indonesia menjadi salah satu yang terendah di Asean. Untuk itu, kebijakan moneter berbasis sasaran inflasi akan terus dilanjutkan. Koordinasi melalui forum Tim Pengendali Inflasi/Tim Pengendali Inflasi Daerah akan BI teruskan.

Ekspektasi inflasi diarahkan pada sasaran jangka menengah sebesar 4% plus minus 1%. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Menurut Agus, dengan menimbang keseluruhan ekonomi global dan domestik yang masih penuh tantangan, kebijakan ekonomi ke depan perlu tetap fokus pada upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

"Ini mensyaratkan kebijakan moneter yang konsisten berorientasi pada stabilitas, dan kebijakan reformasi struktural yang tegas untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing di sisi produksi," ujar Agus dalam Sambutan Akhir Tahun Gubernur BI dan Pertemuan Tahunan Perbankan 2014 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (20/11).

Melalui kebijakan moneter dan struktural yang sinergis tersebut, BI berharap perekonomian mampu tumbuh tinggi berkesinambungan. Maka dari itu, BI berkomitmen akan konsisten mengimplementasikan kebijakan moneter dan makroprudensial yang berorientasi stabilitas.

Adapun BI menargetan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,1%-5,5% pada tahun 2014 dan 5,4%-5,8% pada tahun 2015, dengan defisit transaksi berjalan yang membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×