kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Ini alasan PT KAI menghapus KRL Perempuan


Rabu, 15 Mei 2013 / 10:40 WIB
Ini alasan PT KAI menghapus KRL Perempuan
ILUSTRASI. Update terbaru! Promo code Roblox akhir bulan November 2021, klaim hadiah sekarng!


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Humas PT KAI, Mateta, menegaskan bahwa penghapusan KRL Perempuan mau tak mau memang harus dilakukan. Dia beralasan, selain tak efektif, pemberlakuan KRL Khusus Perempuan justru mendiskriminasikan aspek ketepatan waktu bagi para penumpang.

Keterangan ini disampaikan Mateta saat akan menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Rabu, (15/5). Kepada KONTAN, Mateta menjelaskan bahwa ada dua aspek yang selalu menjadi prioritas utama bagi tiap penumpang tanpa kecuali, yaitu masalah keselamatan dan masalah waktu.

Bagi setiap penumpang, baik lelaki maupun perempuan, masalah waktu tak bisa dibedakan karena waktu bagi tiap orang sama sama pentingnya. Kalau ada KRL khusus perempuan yang sedang berjalan dan berhenti di stasiun, ada sekian banyak penumpang pria yang terabaikan dan tidak bisa naik. "Padahal mereka juga butuh untuk segera sampai di tempat tujuan tepat waktu,"tegas Mateta.

Pertimbangan inilah yang membuat pemerintah dan PT KAI sepakat untuk menghapus jadwal perjalanan KRL khusus perempuan. Meski demikian, keberadaan gerbong khusus perempuan tidak ditiadakan sama sekali.

Dalam satu rangkaian yang terdiri dari delapan gerbong, ada dua gerbong yang dikhususkan untuk perempuan. "Jadi kita kembali ke formasi lama ada gerbong khusus perempuan di depan maupun belakang setiap rangkaian kereta," jawab Mateta.

Mateta membantah kebijakan PT KAI disebabkan pertimbangan untung rugi, namun murni pertimbangan penghapusan diskriminasi ketepatan waktu bagi setiap penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×