kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Kapolri heran usai tinjau kebakaran hutan dan lahan di Riau


Senin, 16 September 2019 / 05:29 WIB
Ini alasan Kapolri heran usai tinjau kebakaran hutan dan lahan di Riau
ILUSTRASI. Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru Riau


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian keheranan usai meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Minggu (15/9). Tito heran lantaran tidak ada perkebunan sawit maupun tanaman industri lainnya yang ikut terbakar.

"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok, tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir," kata Tito melalui keterangan tertulis yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9).

Menurut Tito, hal itu menunjukkan, pelaku karhutla adalah oknum tertentu untuk membuka lahan baru. "Ada praktik land clearing dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkapnya.

Baca Juga: Kementerian LHK menyegel 46 perusahaan yang diduga jadi penyebab karhutla

Tito meminta anggota satuan tugas (satgas) karhutla agar lebih solid dalam menangani masalah tersebut. Untuk itu, ia menegaskan, akan memberlakukan sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada anggotanya.

"Polda beserta jajarannya akan kami berikan reward and punishment," tutur dia. Tito meninjau lokasi karhutla bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Saat meninjau lokasi, Hadi mengambil komando untuk menggelar analisis dan evaluasi (anev) di lokasi pemadaman. Dari laporan yang ia terima, Hadi memutuskan mengerahkan drone untuk memantau karhutla selama 24 jam.

Baca Juga: Karhutla, Kemenhub minta nakhoda kapal waspadai kabut asap

"Api ini harus terus diamati karena siang dan malam beda. Kadang api padam saat siang, lalu malamnya menyala lagi," ujar Hadi melalui keterangan tertulis yang sama. Selain itu, TNI bakal mengirimkan eskavator untuk memperluas parit, dan menambah pompa beserta selangnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×