kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini alasan Indonesia tak bebaskan visa Australia


Senin, 16 Maret 2015 / 22:09 WIB
Ini alasan Indonesia tak bebaskan visa Australia
ILUSTRASI. Cara mendapatkan verifikasi di Threads.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia akhirnya membebaskan visa untuk 40 negara. Namun, di antara negara-negara yang diizinkan masuk gratis ke Indonesia itu tidak terdapat Australia.

Padahal, turis asal negara Kanguru itu termasuk yang paling banyak mengunjungi Indonesia. Apa alasan Australia tak diberikan bebas visa?

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Australia memberlakukan universal visa. Artinya, warga negara mana pun yang ingin masuk ke negeri itu, diwajibkan memiliki visa. Sementara itu, ucap dia, Indonesia menerapkan prinsip resiprokal.

"Artinya, kalau kita berikan (bebas visa), maka kita harus diberikan juga. Maka enggak akan mungkin ketemu, meski kita berikan duluan enggak akan mungkin," ujar Arief di Istana Kepresidenan, Senin (16/3).

Saat ditanya lebih lanjut apakah pemerintah tidak memberikan bebas visa kepada Australia karena hubungan diplomatik yang renggang karena kasus hukuman mati, Arief menampiknya. Menurut dia, satu-satunya alasan yang mengganjal bebas visa itu adalah universal visa yang diterapkan Australia.

"Enggak ada kaitannya itu," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom itu.

Seperti diketahui, hubungan Indonesia dengan Australia sempat memanas setelah pemerintah tetap bersikeras untuk meneruskan pelaksanaan ekesekusi mati terhadap dua narapidana kasus narkoba "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menurut Arief, dia bisa menjamin Presiden Joko Widodo akan menyambut kerja sama bebas visa dengan Australia apabila negara itu membuat pengecualian untuk Indonesia.

"Saya berikan jaminan ini. Kalau pemerintah Aussie mau, saya janji utuk yakinkan kemenlu dan presiden, hampir pasti mau," tutur Arief. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×