Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak pihak yang mempertanyakan, mengapa Pemerintah Indonesia memilih Sinovac untuk vaksin Covid-19 di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pertimbangan pemerintah memilih vaksin covid buatan perusahaan asal China, Sinovac. Vaksin covid-19 dari Sinovac merupakan vaksin gelombang pertama yang tiba di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 3 juta dosis vaksin jadi dan 15 juta vaksin dalam bentuk bulk atau curah yang sudah ada di Indonesia.
"Dari kami prioritas vaksin, yang bisa kami dapatkan secepat mungkin dan sebanyak-banyaknya, karena memang sudah dipesan oleh negara maju dan dalam jumlah besar sekali," jelas Budi ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (13/1/2021).
Budi mengatakan, ada tiga pertimbangan pemerintah ketika akan memesan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi. Yang pertama yakni berada dalam daftar vaksin yang sudah disetujuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Dokter gemetar saat menyuntikkan vaksin, begini kata Jokowi
Kedua, ketersediaan vaksin. Serta ketiga, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tiga kondisi itu yang kita dapat karena ingin melakukan secepat mungkin, Sinovac duluan karena dia ada duluan dan sudah dirilis BPOM dan ada dalam list WHO," ujar Budi.
Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah telah memiliki komitmen dengan Sinovac terkait pengadaan vaksin dalam bentuk curah sebanyak 140 juta dosis. Namun demikian, jumlah tersebut masih mungkin bertambah 120 juta dosis bila memang dibutuhkan.
Baca Juga: Vaksinasi dimulai, kenali 6 cara kerja vaksin Sinovac lawan virus corona