kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini 12 klaster BUMN yang paling terdampak pandemi corona


Rabu, 29 Juli 2020 / 15:57 WIB
Ini 12 klaster BUMN yang paling terdampak pandemi corona
ILUSTRASI. Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nawal Nely mengatakan, pihaknya telah melakukan analisa dari pergerakan penjualan BUMN sepanjang kuartal II-2020. 

Untuk menganalisa hal ini, Nely mengelompokkan BUMN menjadi 12 klaster. Seluruh klaster tersebut adalah energi, Pariwisata termasuk hotel dan sarana transportasi udara, infrastruktur, mineral dan batubara (Minerba), logistik, keuangan, perkebunan, pertahanan, asuransi, kesehatan, telkomedia, serta pupuk dan pangan. 

Baca Juga: Ini lima kriteria BUMN dapat dukungan investasi dari pemerintah

"Satu-satunya sektor di BUMN yang mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan antara kuartal II-2019 (year-on-year) hanya pupuk dan pangan," ujar Nely di dalam diskusi virtual, Rabu (29/7). 

Apabila dibandingkan dengan kuartal II-2019, klaster pupuk dan pangan masih mencatat pertumbuhan positif 10%. Sementara itu, klaster telkomedia mencatat pertumbuhan 0%, klaster energi -25%, pariwisata -75%, infrastruktur -31%, mineral dan batubara (Minerba) -36%, logistik -40%, keuangan -7%, perkebunan -15%, pertahanan -17%, asuransi -12%, kesehatan -14%. 

Menurut Nely, pertumbuhan kinerja klaster Pupuk dan Pangan konsisten dengan pergerakan demand yang lebih terfokus pada demand dasar daripada demand tersier. 

"Sektor energi dan pariwisata, kedua sektor ini mengalami penurunan yang terbesar. Sebenarnya sektor energi penurunannya hanya 25%, cuma karena sektornya besar jadi dampak terhadap penurunan pendapatan juga terasa besar," kata Nely. 

Baca Juga: DJKN sebut ada empat modalitas program PEN sebagai pembiayaan investasi untuk BUMN

Meski demikian klaster yang benar-benar merasakan dampak pandemi ini adalah klaster pariwisata dan klaster logistik. Penjualan keduanya secara tahunan, masing-masing mengalami penurunan 75% dan 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×