kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ingin kembangkan ekonomi digital, pemerintah akan susun regulasi yang tak mengekang


Selasa, 15 Desember 2020 / 17:23 WIB
Ingin kembangkan ekonomi digital, pemerintah akan susun regulasi yang tak mengekang
ILUSTRASI. Ekonomi Digital


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menuturkan, berdasarkan study Google Temasek jumlah konsumen baru yang memanfaatkan ekonomi digital meningkat 37%. Adapun dari jumlah tersebut 93% diantaranya menyatakan akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital meskipun pandemi sudah selesai.

Untuk membangun ekonomi digital dengan adanya peluang transformasi digital tersebut, pemerintah berencana membungkusnya dalam regulasi yang tidak mengekang. Rudy menekankan regulasi yang memayungi nantinya harus bersifat sebagai pedoman yang akan membuat ekosistem ekonomi digital tumbuh dengan sehat.

"Contohnya misal level of playing field tak akan terjadi apabila kita sangat mengatur offline dengan online dan sebagainya. Ini harus kolaborasi, ini harus kita hidupkan sehingga dengan adanya kolaborasi misalnya online dengan offline atau luar negeri dengan dalam negeri ini bisa menjadi ekosistem yang baik, yang akhirnya menjadi suatu jalan keluar untuk ekosistem ekonomi digital kita," jelas Rudy dalam diskusi daring Indonesia Digital Conference 2020 pada Selasa (15/12).

Baca Juga: Dorong UMKM, Himbara dan BUMN gelar Festival Diskon Nasional

Rudy menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam membangun ekosistem ekonomi digital, misalnya terkait literasi digital. Peningkatan literasi digital melalui revitalisasi pendidikan baik di sekolah formal, kursus atau pelatihan perlu dilakukan secara besar-besaran.

Kemudian mengenai infrastruktur digital yang diakui masih ada kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya, menjadi tugas rumah ke depan. "Kita ketahui bersama bahwa infrastruktur kalau kita di Jakarta atau di Pulau Jawa masih ngga terlalu bermasalah tapi kalau di luar Jawa mungkin sudah agak bermasalah dengan infrastruktur digital," kata Rudy.

Kemudian terkait UMKM, Rudy menjelaskan perlu adanya dorongan bagi para pelaku untuk memanfaatkan ekosistem ekonomi digital sebagai wadah melebarkan pasar produknya hingga global.

"Jangan sampai kita hanya jadi penonton saja. Tapi bagaimana produk-produk kita bisa ke global melalui e-commerce. Bagaimana UMKM makers atau produsen bisa tumbuh jadi pemain global," ujarnya.

Selanjutnya: Simak target pertumbuhan kredit perbankan tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×