kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, apa saja strategi Jokowi?


Senin, 21 Oktober 2019 / 11:05 WIB
Ingin keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, apa saja strategi Jokowi?
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah dan masuk dalam 5 ekonomi besar dunia pada tahun 2045 mendatang. Hal tersebut itu dinila bisa terealisasikan dengan modal yang dipunyai Indonesia.

"Saat ini, kita sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif kita jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif," kata Jokowi dalam Sidang Paripurna pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Jokowi menjelaskan, untuk lepas dari dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap jadi tantangan dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar.

Baca Juga: Muncul nama-nama baru calon menteri Jokowi, siapa saja?

Ia menyatakan hal itu menjadi masalah besar jika Indonesia tidak mampu menyediakan kesempatan kerja. "Tapi akan menjadi kesempatan besar jika kita mampu membangun SDM yang unggul," tuturnya.

Presiden menyampaikan, guna mewujudkan rencana atau keinginan itu, perlu dukungan yang konsisten dari segenap elemen. Sehingga situasi itu berdampak pada kondisi negara.

"Dengan didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan dengan ekosistem ekonomi yang kondusif," tambahnya.

Baca Juga: Sambut pemerintahan baru Jokowi-Ma'ruf, BEM SI bakal gelar demo di Istana hari ini

Jokowi menyebutkan, pada periode kedua sebagai kepala negara telah menyiapkan segala sesuatunya untuk membawa Indonesia lebih baik. Termasuk soal pembangunan SDM, infrastruktur dan lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, pembangunan ekonomi lima tahun lalu telah berhasil memberikan dampak positif pada masyarakat Indonesia. Utamanya pada sisi peningkatan taraf hidup.

"Pembangunan ekonomi berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat. Saat pertumbuhan ekonomi dunia melambat, pertumbuhan ekonomi kita terus alami peningkatan," kata Bambang dalam Sidang Paripurna pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Baca Juga: Jelang pengumuman Kabinet Kerja jilid II, puluhan kemeja putih dibawa masuk ke Istana

Menurut Bambang, banyak hal-hal positif yang telah diraih Indonesia beberapa tahun lalu. Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat angkatan pengangguran terus turun, penduduk miskin alami penurunan bahkan mencapai angka terendah dalam sejarah 9,41 persen dari 11,22 persen pada 2015.

"Selain itu upaya pemerataan pembangunan membaik, semakin rendahnya rasio gini, indeks pembangunan Indonesia meningkat. Saat ini tak ada lagi provinsi dengan indeks pembangunan manusia yang rendah," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Keluar dari Jebakan Pendapatan Kelas Menengah, Apa Langkah Jokowi?"
Penulis : Murti Ali Lingga
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×