kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingatkan bahaya varian Mu, Epidemiolog: 7 kali lebih kuat


Kamis, 16 September 2021 / 07:05 WIB
Ingatkan bahaya varian Mu, Epidemiolog: 7 kali lebih kuat


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Virus Covid-19 terus bermutasi. Tentu ini bisa menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Setelah mulai berhasil menaklukkan varian Delta, varian Mu nampaknya mulai mengintai Indonesia. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman pun mengingatkan, Indonesia tak bisa abai akan mutasi ini. 

Menurut Dicky, masuknya varian-varian baru Covid-19 di Indonesia ini karena keabaian, baik itu tidak taat menerapkan protokol kesehatan, testing, tracing, dan treatment (3T), maupun masuknya orang dari negara lain. 

“Tetap harus waspada, kita tidak boleh abai. Karena, varian ini tujuh kali lebih mampu menurunkan efikasi dari antibodi yang sudah dibentuk dari vaksinasi, maupun orang yang pernah terinfeksi, maupun terapi antibodi,” ujar Dicky kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9). 

Baca Juga: Varian virus ini disebut lebih berbahaya dari Delta, apa namanya?

Walaupun belum jadi varian of concern, plus kecepatan penularan juga tak secepat varian Delta, serta tidak ada perubahan gejala, tetapi masyarakat tetap tak boleh menganggap enteng varian ini. 

Dan meski varian ini belum terkonfirmasi masuk ke Indonesia, ia tetap berpesan agar pemerintah dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, yaitu dengan menjalankan 5M. 

Tak hanya itu, proses 3T juga perlu digalakkan. Plus vaksinasi tetap harus berjalan, untuk tetap mencapai herd immunity. 

“Yang terpenting, pemerintah tetap harus melakukan pembatasan yang ketat dan menjaga pintu masuk. Apalagi, Indonesia ini luas, jadi harus dijaga baik pintu masuk darat, laut, maupun udara,” tambahnya. 

Selanjutnya: Muncul varian baru Covid-19 dari Indonesia yang tengah dipantau WHO, apa namanya?

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×