CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Informasi penularan virus corona harus dilakukan lewat satu pintu secara terpusat


Rabu, 04 Maret 2020 / 10:45 WIB
Informasi penularan virus corona harus dilakukan lewat satu pintu secara terpusat
ILUSTRASI. Pekerja medis bertugas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong di Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). RS tersebut menyiapkan ruang isolasi khusus dan tim medis pencegahan penyakit menular untuk penanganan jika ditemukan pasien yang terj


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (pemda) tidak menyampaikan keterangan secara sepihak terkait penularan virus corona (Covid-19). Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/3). 

"Pemda diminta berkoordinasi dengan instansi terkait dan tetap menjaga iklim kondusif di daerah. Pemda juga diminta melaporkan setiap perkembangan di daerah masing-masing atas virus corona secara cepat dan akurat," ujar Kastorius. 

Baca Juga: Amazon konfirmasi kasus virus corona pertama karyawannya di AS

Kastorius juga mengingatkan pemda bahwa penyampaian informasi terkait penularan virus corona dilakukan lewat satu pintu secara terpusat. "Pusat informasi dipimpin oleh Kemenkes. Sistem satu pintu informasi ini untuk mencegah kesimpangsiuran informasi yang dapat muncul di masyarakat," tegas Kastorius. 

Terakhir, pemda bersama instansi di daerah diminta melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap penularan virus corona sesuai prosedur yg sudah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. 
Sebelumnya, Pengurus Pusat Bidang Politik dan Kesehatan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarat Indonesia (IAKMI) Syahrizal Syarif menyayangkan ada penyebutan identitas korban pengidap virus corona di Indonesia. 

Menurut dia, privasi pasien itu harus tetap dijaga. "Kita semua menyayangkan, saya pribadi sangat menyayangkan tindakan ataupun ketidaksensitifan dari pejabat-pejabat kita," kata Syahrizal di Gedung Mochtar, Jakarta Pusat, Selasa (3/3). 

Baca Juga: WHO bilang Covid-19 punya karakter unik, apa maksudnya?

"Saya kira ini harus menjadi pelajaran yang berharap tidak boleh lagi ada yang, prinsip dasarnya harusnya tidak boleh ada yang mengarah kepada stigma ataupun menganggu privasi," tuturnya. 

Menurut Syahrizal, tidak masalah jika pemerintah melakukan identifikasi lokasi kasus terjadi. Namun, lokasi tersebut, tidak perlu disebutkan lebih detail. "Jadi sebetulnya identifikasi mengenai lokasi itu tidak apa-apa tapi sama sekali tidak boleh ada hal penyampaian yang terkait dengan korban," ujarnya. 

"Ini saya sama sekali menyayangkan dan saya berharap tidak ada lagi pejabat kita yang menyampaikan yang melakukan seperti itu," ucap Syahrizal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemda Diminta Koordinasi dengan Pusat soal Informasi Penularan Virus Corona"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×