Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz meramal inflasi inti pada akhir tahun 2022 ini akan melonjak hingga sebesar 4,4%, seiring dengan membaiknya permintaan domestik dan kondisi bisnis secara keseluruhan.
Menurutnya, perkiraan lonjakan inflasi ini akibat dari efek putaran kedua dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September lalu yang masih terus berlangsung.
“Dampak putaran kedua dari kenaikan harga BBM belum sepenuhnya muncul, sehingga inflasi inti meningkat secara bertahap,” tutur Irman kepada Kontan.co.id, Selasa (1/11).
Baca Juga: Inflasi Inti Pada Oktober 2022 Naik Menjadi 3,31%
Untuk diketahui, tingkat inflasi Indonesia pada Oktober 2022 tercatat sebesar 5,71% secara tahunan, turun dari bulan sebelumnya. Sementara secara bulanan mencatatkan deflasi sebesar -0,11%.
Penurunan ini disebabkan harga bahan pangan yang bergejolak di tengah musim panen. Secara month-on-month, pada Oktober mengalami deflasi sebesar 0,11% karena cabai merah serta produk unggas, sementara harga bahan bakar dan transportasi meningkat.
Inflasi inti naik menjadi 3,31% secara tahunan, naik dari 3,21% secara tahunan pada September, dan berbasis luas (yaitu alas kaki, pakaian jadi, pendidikan, rekreasi, restoran) karena produsen memperpanjang penyesuaian harga outputnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News