kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Inflasi inti Juli naik, Perry: Tak ada dampak pelemahan rupiah


Jumat, 03 Agustus 2018 / 15:38 WIB
Inflasi inti Juli naik, Perry: Tak ada dampak pelemahan rupiah
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juli sebesar 0,28%  secara bulanan dan 3,18% year on year (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Namun, inflasi inti Juli tercatat 0,41% dan 2,87% yoy.

Secara bulanan, angka itu tertinggi sejak Februari 2017. Sementara secara tahunan, inflasi inti tersebut tertinggi sejak Januari 2018.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat, meski inflasi inti tinggi, tetapi tidak ada dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Walaupun nilai tukar rupiah di Juli sempat menembus level Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS).

"Kami tidak lihat ada dampak itu," kata Perry, Jumat (3/8).

Menurut Perry, tingginya inflasi inti Juli lantaran pada bulan itu ada kenaikan biaya sekolah dan biaya sewa-sewa. Hal itu sesuai pola musimannya.

"Jadi kenaikan inflasi inti itu sebagian besar karena faktor-faktor musiman yang terkait dengan biaya sekolah dan biaya sewa yang biasanya memang pada Juli itu pada saat pembayaran," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×