kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi 2017 rawan melebar karena empat serangan


Selasa, 04 Oktober 2016 / 16:51 WIB
Inflasi 2017 rawan melebar karena empat serangan


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah dan DPR telah menetapkan inflasi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 4%. Angka tersebut dinilai akan melebar hingga 4,5% seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyampaikan risiko inflasi pada tahun 2017 akan bersumber dari kebijakan yang diterapkan pemerintah terutama terkait dengan rencana pengurangan subsidi listrik sebesar 18%. Ini akan berimplikasi pada kenaikan tarif listrik berdaya 450VA dan 900VA.

"Ini akan mempengaruhi sekitar 22 juta pelanggan atau sekitar 40% dari pelanggan PLN. Dengan demikian dampaknya pada inflasi tahunan diperkirakan tambahan inflasi sebesar 1% -1,5%," ujar Josua kepada KONTAN, Selasa (4/9).

Kedua, terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikan cukai rokok juga akan berkontribusi pada kenaikan inflasi inflasi 2017. Diperkirakan kenaikan cukai rokok ini akan bertambahah 0,1% - 0,3%. Kemudian terkait cukai plastik yang akan diberlakukan pada 2017 juga ikut menyumbnag kenaikan inflasi sebesar 0,1% - 0,4%.

"Sehingga dengan demikian, tekanan inflasi akan meningkat menjadi 4-4,5% yoy pada 2017," papar Josua.

Dengan memperhatikan asumsi yang ditetapkan pemerintah yaitu untuk inflasi sebesar 4% maka pemerintah dan BI perlu memperkuat lagi koordinasinya. Khususnya dalam menghadapi gejolak harga pada komoditas pangan yang mungkin terjadi pada pertengahan tahun.

"Sebab pada pertengahan tahun ada hari raya Idul Fitri Serta kekurangan supply karena curah hujan tinggi dan gagal panen yang mesti diantisipasi sehingga dapat menahan inflasi harga bergejolak," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam. Menurutnya dengan ditetapkannya cukai plastis pada 2017 akan berdampak pada peningkatan inflasi pada 2017. "Begitupun juga dengan rokok, ini akan berkontribusi pada peningkatan inflasi," ungkapnya.

Belum lagi pada tahun 2017 pemerintah merencanakan pengurangan subsidi listrik, ini juga akan menyumbang pada peningkatan inflasi. Dia juga mempertanyakan apakah angka 4% sudah termasuk penghitungan harga minyak dunia. Karena faktanya menunjukan inflasi itu selalu berkaitan dengan harga minyak.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martaowardojo menyampaikan bahwa inflasi 4% pada 2017 sudah mempertimbangkan pengurangan subsudi listrik. Namun dengan catatan bahwa pengurangan dilakukan pada saat yang tepat.

"Waktunya yang tepat. Karena idealnya itu dilakukan saat inflasi sedang rendah atau saat musim panen raya, sehingga tidak berdampak pada inflasi nasional," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×